Damai Bagi Semua Orang

Khotbah Natal GKIN 2010

Lukas 2:8-14

“Damai Bagi Semua Orang”

Kristus sudah lahir! Selamat Natal!

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus,

Adalah sebuah sukacita yang besar untuk saya, bisa berada bersama dengan saudara, Jemaat GKIN dari 5 regio di negeri Belanda, untuk merayakan Natal tahun ini. Khotbah Natal adalah sesuatu yang istimewa sekaligus membuat saya berpikir. Apa artinya damai bagi seluruh manusia? Apa arti pesan ini bagi kita semua?

Berapa orang bapak ibu yang memulai hari dengan membaca Koran atau menonton berita di televisi?

Biasanya pagi-pagi anda mengambil Koran lalu menyalakan televisi.

Anda lalu membuka kulkas, mencari makanan yang ada, sambil menyalakan mesin kopi, agar suasana pagi tenang dan rileks. Broodtjekaas mungkin enak untuk sarapan karena anda malas membuat nasi goreng dengan telur ceplok.

Sambil minum kopi, anda membaca berbagai headlines: bagaimana global warming semakin mengancam dunia; atau bagaimana hubungan Korea Utara dan Korea Selatan semakin memanas; atau Hamas dan Israel saling menyerang lagi; atau letusan gunung berapi di berbagai tempat di dunia.

Headlines hanya membuat kopi pahit menjadi lebih pahit. Anda menambah gula dan membuka halaman lain, mencari topik yang bisa membuat anda tersenyum.

Anda pindah ke topik ekonomi dan bisnis, yang hanya membuat kepala pusing karena harga-harga barang dan pajak akan naik. Anda melihat bahwa mulai tahun depan biaya pendidikan di Belanda akan meningkat. Denda lalu lintas juga naik. Lalu anda pindah ke bidang kesehatan, melihat bahwa kanker semakin berkembang dalam banyak varian.

Pada saat ini anda mulai kesal dan marah.

Lalu anda membuka Kompas.com untuk melihat berita dalam negeri di Indonesia. Anda mulai tersenyum. Tersenyum bukan karena senang, anda tersenyum pahit melihat korupsi semakin terlihat dan jelas. Banyak rakyat kecil mengeluh karena warung tegal akan dikenakan pajak sementara pengusaha besar menghindari pajak karena bermain mata dengan petugas pajak. Lalu anda membuka berita mengenai penutupan dan pembakaran gereja. Tensi darah anda meninggi.

Lalu anda mencoba mengunyah sarapan. Pada saat ini brootjekaas terasa pahit. Mungkin karena berita; atau mungkin juga karena terlalu kesal, anda salah membedakan jong belegen dengan geitenkaas.

Lalu anda memutuskan untuk menghibur diri anda. “Saya mau menonton pathe nanti malam, biar lebih rileks.”

Anda membuka internet dan mencari judul film apa yang menarik. Film yang tersedia adalah “2012”, “The day after tomorrow”, “Armageddon”, “War of the worlds”, “The happening”, “Knowing”, “Twister”, “Disaster”. Anda melihat berbagai jenis pilihan film mengenai seratus cara bagaimana dunia ini akan berakhir.

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus,

Apa arti kelahiran Kristus yang membawa damai di dalam dunia kita? Apa arti damai bagi semua orang?

Damai di sini berasal dari kesukaan bagi segala bangsa dan damai sejahtera di bumi.

Di tengah suasana yang penuh dengan kerusuhan dan peperangan, berita damai seperti air di padang gurun. Dan berita kelahiran Kristus adalah kedamaian yang kita tunggu. Berita kelahiran datang seperti sebuah sumber air di tengah padang gurun. Dan yang menjadi kabar baiknya, kita semua adalah pembawa pesan kabar baik ini. Kita harusnya bangga membawa berita ini, seperti membawa berita bantuan makanan yang datang bagi orang yang kelaparan. Kabarkan pada dunia berita sukacita ini, Kristus datang membawa damai bagi setiap orang.

Peristiwa kelahiran Kristus adalah unik karena meskipun kita memperingatinya setiap tahun, kejadian ini selalu membawa semangat dan pesan baru, damai bagi seluruh bangsa. Melalui kelahiran Kristus kita kembali diingatkan untuk menjadi pembawa pesan damai ini. Artinya, peristiwa hari ini bukan pengulangan yang tiap tahun kita rayakan, hari ini adalah sebuah peringatan baru, untuk menyegarkan memori kita akan kelahiran sang Damai.

GKIN sudah berdiri selama 25 tahun. Perayaan natal ini adalah penutup dari segala perayaan bersama kita. Pertanyaannya, sudahkah GKIN menjadi pembawa damai dalam 25 tahun keberadaannya? Sudahkah saudara menjadi pembawa damai bagi orang-orang di sekitar anda?

Damai dalam bahasa Yunani adalah eirene, yang artinya “The tranquil state of a soul assured of its salvation through Christ, and so fearing nothing from God and content with its earthly lot, of whatsoever sort that is.” Damai yang dimaksud di sini adalah ketenangan jiwa karena diyakinkan melalui keselamatan dalam Kristus. Damai yang dibawa kelahiran Kristus adalah situasi dalam diri sendiri bukan sesuatu yang datang dari luar. Inilah berita sukacita yang kita bawa.

Ini juga sebuah berita yang luar biasa bagi para gembala dulu, juga bagi kita sekarang. Pertanyaan saya kenapa kesukaan besar dan damai sejahtera ini diberitakan kepada para gembala. Apakah kesukaan bagi para gembala adalah Juruselamat? Bukankah sukacita bagi para gembala adalah bertambahnya ternak, atau melimpahnya sumber makanan bagi ternak? Kenapa Juruselamat? Karena mereka sudah lama menantikan kedatangan seorang Juruselamat dan kesukaan ini membawa damai di dalam hati mereka. Damai bagi mereka bukanlah pemenuhan kebutuhan duniawi, melainkan pemenuhan kerinduan hati mereka.

Seperti kedamaian bagi para gembala yang sudah lama menantikan seorang Mesias, berita ini juga berlaku kepada kita semua. Namun, berita damai ini juga meminta tiga hal dari kita.

Yang pertama adalah untuk berdamai dengan Allah. Artinya sebagai manusia, kita harus kembali dan mengingat kembali siapa yang memiliki kuasa dalam hidup kita. Ketika kehidupan kita dikuasai oleh keinginan dunia, maka kita menjadi terpisah dengan Allah. Kristus adalah sang pembawa damai, yang melalui kehidupanNya mendamaikan manusia dengan Allah. Allah sendiri menginginkan pemulihan hubungan antara kita dengan Dia, karena itu Allah mengirim AnakNya sebagai penebus dosa kita. Karena itu, kita diajak untuk menerima Allah dengan sepenuh hati. Mungkin anda saat ini memperingati Natal sebagai sebuah tradisi. Mungkin natal hanyalah sebuah perayaan bersama dengan keluarga, di mana anda bisa beristirahat dan berkumpul. Kali ini kelahiran Kristus membawa damai juga kepada saudara. Berita damai ini mengajak anda untuk menerima Kristus sebagai pembawa damai dalam hidup anda.

Yang kedua adalah damai dalam diri kita sendiri. Ketika kita berdamai dengan Allah di dalam Kristus, kita bisa juga berdamai dengan diri sendiri. Di zaman sekarang ini orang banyak yang tidak bisa berdamai dengan dirinya sendiri.

Salah satu contoh orang yang tidak bisa berdamai dengan dirinya sendiri adalah orang yang berusaha mengubah penampilan fisiknya. Orang menjalani operasi plastik karena tidak berdamai dengan tubuhnya sendiri. Begitu banyak orang yang sekarang meminta operasi untuk memancungkan hidung, membelah dagu, memasang bulu mata implant, mengencangkan kulit, botoks, masih banyak lagi. Berkat kemajuan teknologi dan dunia medis, orang bisa dirubah menjadi cantik.

Dengan berdamai dengan Allah, kita bisa berdamai dengan diri sendiri. Bersyukurlah bahwa setiap manusia adalah unik, dan Allah mencintai kita semua. Allah menerima kita sebagai mana adanya kita, kuat, lemah, kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan, punya kekurangan fisik atau terlahir normal, cantik atau sangat cantik. Kita diberi karunia Kristus bukan karena kebaikan kita, melainkan karena Allah mengasihi kita. Dengan mengetahui ini, kita bisa berdamai dengan diri kita.

Lalu yang terakhir adalah berdamai dengan sesama manusia. Saudara-saudara, ketika anda sudah bisa berdamai dengan diri sendiri, maka anda juga bisa berdamai dengan orang lain. Ketika anda berada dalam konflik dengan orang, jangan harapkan orang lain untuk berubah. Perubahan berasal dari diri sendiri. Berdamailah dengan diri anda untuk bisa berdamai dengan orang lain. Daripada melihat dan menyalahkan kekurangan orang, mulailah bercermin dan melihat kesalahan diri sendiri.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,

Damai yang dibawa Allah pada akhirnya bisa membawa damai kepada semua orang ketika dimulai dari diri sendiri. Eirene, damai, syalom, vrede, peace, adalah berita yang kita tunggu dalam kehidupan kita setiap hari. Ketika kita yakin bahwa Allah datang melalui Kristus, untuk menolong kita, di tengah kekurangan kita, maka kita yakin bahwa kita punya seorang Allah yang mengasihi kita. Kita punya Allah yang menerima kita. Dan ini membawa damai bagi kita.

Suatu pagi anda bangun tidur, dan memulai aktifitas,

Secara otomatis anda keluar kamar dan mencari koran, memegang remote tv dan membuka kulkas.

Tapi kemudian anda ingat, “saya belum berdoa hari ini.” Lalu anda kembali ke kamar dan berdoa.

“Ya Allah, terima kasih untuk hari ini, dan terima kasih untuk damai yang Engkau berikan melalui Yesus Kristus…”

Damai memasuki tubuh dan pikiran anda. Lalu anda siap memulai hari, membaca koran, menonton teve dengan perspektif baru, dan berbagi damai dengan saudara-saudara yang lain.

Amin.

Viewed 25195 times by 9807 viewers

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *