Bersukacitalah

Khotbah Minggu Advent ke-3
GKIN Amstelveen
Filipi 4:4-7

Selamat Advent saudara-saudara.

Hari ini kita memasuki minggu Advent ke-tiga dari empat minggu penantian dan persiapan kita sebelum memperingati hari Kelahiran Tuhan Yesus Kristus ke dalam dunia.
Advent ketiga adalah mengenai kegembiraan. Dalam tradisi gereja, lilin advent pertama dan kedua berwarna ungu untuk menyatakan harapan dan kasih Tuhan akan keselamatan kita. Advent ke-3 adalah spesial karena lilin hari ini berwarna merah muda/pink. Pda hari ini Paus akan memberikan setangkai mawar merah muda kepada warga yang berprestasi dalam gereja Katolik. Warna merah muda melambangkan peralihan dari harapan menjadi sukacita.

Dan hari ini kita akan bicara mengenai sukacita kita dalam penantian. Kita diingatkan akan janji kedatangan Kristus yang kedua kalinya untuk menyelamatkan dan memulihkan kita. Pada masa advent ini kita juga mempersiapkan diri untuk menyambut Kristus dalam dunia dan juga dalam hati kita.

Pesan hari ini adalah sukacita!

Paulus berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan bersukacitalah.”
Saya baru saja kembali ke Indonesia untuk pernikahan adik saya. Beberapa bulan sebelum pernikahan ini berlangsung, nenek saya satu-satunya yang masih hidup, terkena stroke. Kami semua berdoa untuk kesehatannya karena adek saya adalah cucu kesayangan nenek dan dia benar-benar ingin nenek saya datang ke acara pernikahannya. Puji Tuhan nenek saya kemaren saya jumpai dalam keadaan baik dan acara berlangsung dengan baik.

Paulus berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan bersukacitalah.”
Seorang teman dekat saya baru saja menemukan kekasih hatinya. Mereka berdua memang baru saja berkenalan namun dengan cepat memiliki hubungan khusus. Orang tua sang perempuan juga menyetujui hubungan mereka. Namun hanya beberapa waktu sesudah mereka berkomunikasi dengan intens, sang perempuan harus menjalani operasi pengangkatan tumor di otak. Banyak yang turut berdoa untuk kesehatannya. Sayangnya, operasi ini gagal, dan dia meninggal dunia.

Paulus berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan bersukacitalah.”
Pendeta Rudy Budiman adalah pendiri gereja GKIN. Khotbah, semangat, dan kehidupannya menjadi contoh bagi banyak orang di negeri Belanda ini. Namun beberapa hari yang lalu beliau telah kembali ke hadapan sang Pencipta di usia yang ke 82, meninggalkan Tante Poppy, anak dan cucunya.

Paulus berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan bersukacitalah.”
Seorang anak laki-laki lahir di keluarga Pendeta di Australia pada bulan Desember tahun 1982. Ini adalah anak pertama mereka yang sudah lama mereka nantikan. Seluruh jemaat gereja berduka atas kelahiran anak ini, bukan karena dia meninggal dunia, melainkan anak ini terlahir tanpa tangan dan kaki. Sang ayah berpikir anaknya ini tidak akan hidup lama dan hanya bisa membawanya di dalam doa.

Saudara-saudara terkasih dalam Kristus,
Kadang-kadang Firman Tuhan mengatakan suatu hal yang sepertinya sulit sekali untuk dipikirkan apalagi dilakukan. Bagaimana mungkin kita bisa bersukacita setiap saat? Mengucap syukur untuk kejadian pertama mungkin mudah, tetapi bagaimana dengan peristiwa selanjutnya? Bagaimana mungkin saya mengucap syukur ketika semua hal sepertinya berbalik melawan saya? Apa artinya “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (ayat 6). Bagaimana mungkin saya bisa tidak kuatir tentang pekerjaan, kesehatan, keluarga, atau keuangan saya? Apa artinya bersukacita senantiasa?
Paulus menuliskan dalam suratnya, “Cai,rete evn kuri,w| pa,ntote:;; “Rejoice in the Lord always!”, “Laat de Heer uw vreugde blijven.” Terjemahan bersukacita saja kurang tepat menggambarkan ucapan ini karena bahasa Yunani menunjukkan arti “To rejoice exceedingly” atau bersukacita dengan sepenuhnya.
Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus,
Paulus sebenarnya menulis surat ini bukan dalam masa bahagia. Kalau saja Paulus menjadi pemenang lotere nasional yang menikahi supermodel dan memiliki keluarga bahagia, maka dia mungkin berada dalam keadaan yang bahagia waktu dia menulis surat ini. Tetapi nyatanya, dia menulis surat ini dalam penjara dan baru saja dijatuhi hukuman mati. Bayangkanlah, seseorang yang kehilangan kebebasannya, tahu bahwa dia akan mati, mengatakan, “ya, memang saya menulis dari penjara, tetapi bersukacitalah senantiasa di dalam Allah.” Dalam surat Filipi ini Paulus mengatakan sukacita sampai 10 kali. Bayangkan, menulis sesuatu yang mengatakan bahwa dia bahagia dari sebuah situasi yang mungkin akan membawa depresi bagi banyak orang.
Tetapi Paulus menulis suratnya ini dengan keyakinan dan kegembiraan. Dia memiliki keyakinan di dalam penantiannya akan kesetiaan Alah. Dia tahu bahwa tidak ada yang bisa memisahkan sukacitanya atas karunia Allah, tidak juga penjara dan hukuman mati. Allah adalah sumber sukacita abadi. Dan kabar baiknya juga, karunia Allah ini adalah untuk semua orang.
Saudara-saudara terkasih,
Ada seorang anak yang pada suatu waktu selalu tersenyum di dalam kebaktian di sebuah gereja. Dia memberi senyum kepada orang-orang di sekitarnya, bahkan sering dia jalan ke bangku sekitarnya untuk tersenyum. Orangtuanya memarahi dia dan mengatakan bahwa dia harus diam. Anak ini lalu terdiam dan mulai cemberut. Orangtuanya berkata, “Nah, itu baru baik!” Cerita ini ironis karena sang anak disuruh untuk cemberut di tempat di mana dia seharusnya bersukacita.
Ini hampir sama dengan keadaan kita, yang mungkin Paulus lupakan. Gereja bukanlah tempat orang-orang yang selalu bersukacita. Gereja juga adalah tempat buat orang-orang yang terluka. Gereja juga tempat orang yang memiliki beban hidup. Banyak orang yang berbeban berat datang ke hadapan Allah untuk meminta pertolongan. Kalau begitu bagaimana kita bisa bersukacita? Apa yang bisa kita lakukan?
Kegembiraan mungkin berbeda artinya bagi tiap orang. Tetapi satu hal yang pasti, sukacita adalah hal yang menular. Karena itu ketika anda sedang berbahagia, bagilah senyum anda kepada orang-orang di sekitar kita. Sapalah mereka yang belum pernah anda tegur. Bagilah kesukaan anda kepada orang yang sedang kesusahan, apalagi buat mereka yang di dalam gereja ini.
Paulus menulis surat ini kepada jemaat yang juga sedang menghadapi masalah. Tetapi ketika mereka melihat bahwa Paulus tetap bersukacita dalam penderitaannya, Paulus membagi senyumnya kepada saudara seimannya, maka jemaat Filipi menjadi bersemangat untuk mengingat Kristus dalam kehidupan mereka.
Sukacita juga menular. Kegembiraan adalah penyakit menular. Kalau saudara masuk ke dalam ruangan penuh dengan orang-orang tertawa, anda juga akan tertawa. Pertama kali saya ke Belanda dulu dan orang-orang di sekitar saya berbicara dalam bahasa Belanda. Saya tidak mengerti satu hal pun yang mereka katakan. Namun ketika mereka tertawa, saya ikut tertawa, saya ikut merasakan kebahagiaan mereka.
Hari Advent ke-3 membawa kegembiraan dalam penantian kita akan datangnya Sang Kristus. Ketika Natal semakin dekat, kita semakin gembira, semakin excited. Kita gembira seperti seorang anak kecil yang menanti hari ulang tahunnya, berharap bahwa orangtuanya akan memberi permainan baru untuk playstation 3 nya yang sudah dia tunggu-tunggu. Kita gembira seperti seseorang yang menanti orang yang sudah bertahun-tahun tidak ditemuinya. Paulus melihat hal ini dan mengatakan, bersukacitalah, sekali lagi aku berkata kepadamu, bersukacitalah. Jangan kuatir, sampaikanlah kekuatiranmu kepada Allah dan teruslah mengucap syukur.
Saudara-saudara terkasih dalam Kristus,
Ketika lilin advent ke 3 dinyalakan, kita mengingat minggu ini dengan sukacita. Kita tahu bahwa seberat apapun masalah kita, Kristus akan datang ke dunia. Allah akan menolong kita. Dan kita tahu bahwa Allah akan datang kembali dalam kemuliaanNya.
Meskipun ada yang memiliki masalah dalam hidupnya, dalam keluarga, dalam pekerjaan, dalam kesehatan; ada kabar gembira, bahwa Kristus akan datang, karena itu mari kita bagi kesukaan kita kepada orang-orang di sekitar kita.
Saudara, cerita mengenai anak yang terlahir cacat tadi belum selesai. Anak itu bernama Nick Vujicic, yang meskipun tidak memiliki tangan dan kaki, berhasil mengucap syukur atas hidupnya dan sekarang menjadi orang yang bersaksi mengenai kasih Tuhan. Dia menginspirasi banyak orang, bertemu dengan dua juta orang dalam 19 negara yang dikunjunginya. dia memiliki website kesaksian sendiri di http://www.lifewithoutlimbs.org/ yang memberi harapan bagi orang yang tidak punya harapan. Dia dipakai Allah untuk memberi harapan dan kegembiraan bagi mereka di penjara, rumah sakit, rumah yatim piatu, dan banyak tempat lainnya. Nick menjadi sukacita bagi banyak orang. Paulus berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan bersukacitalah.” Amen.
————————————
De Nederlandse vertaling van de preek van ds. Binsar J. Pakpahan
op zondag 13 december 2009 (3e Adventszondag in GKIN-Amstelveen.
Preektekst: Filippenzen 4 : 4 – 7
“Verblijdt u”
Broeders en zusters, gelukkig Advent,
Vandaag komen wij in de derde week van de vier Adventsweken voor de verwachting en voorbereiding van de viering van de geboortedag van de Here Jezus Christus in de wereld.
De derde Advent gaat over de blijdschap. In de kerkelijke traditie heeft de kaars van de eerste en tweede Advent een paarse kleur en dat duidt op de hoop en de liefde van God voor ons behoud. De derde Advent is speciaal, want de kleur van de kaars van vandaag is rose. Vandaag zal de Paus een roze roos uitreiken aan de presterende mensen in de katholieke kerk. De roze kleur simboliseert de mutatie van hoop naar blijdschap.
Vandaag zullen wij spreken over onze blijdschap in de verwachting. Wij worden herinnerd aan de belofte over de tweede komst van Christus om ons te redden en te herstellen. In deze Adventsperiode gaan wij ons ook voorbereiden om Christus te verwelkomen in de wereld en ook in onze harten.
De boodschap van vandaag is blijdschap!
Paulus zei: ” Laat de Heer uw vreugde blijven; ik zeg u nogmaals: wees altijd verheugd”.
Ik ben recent in Indonesia geweest voor het huwelijk van mijn jongere broer.. Enkele maanden voor dat huwelijk, kreeg mijn enige nog in leven zijnde oma een hersenbloeding. Wij hadden gebeden voor haar gezondheid, want mijn jongere zus is de lieveling van oma en zij wilde dat oma haar huwelijk bijwoont. Goddank had ik mijn oma in goede gezondheid ontmoet en het programma was goedgegaan.
Paulus zei: “Verblijdt u in de Here te allen tijde! Wederom zal ik zeggen: Verbijdt u!”.
Mijn beste vriend heeft kortgeleden zijn geliefde ontmoet. Ze zijn sinds kort bevriend en op elkander verliefd.geworden. De ouders van dat meisje hebben hun relatie geaccordeerd. Maar enkele maanden na het begin van de relatie moest dat meisje een operatie ondergaan voor de verwijdering van haar hersentumor. Velen hadden
meegebeden voor haar gezondheid. Jammer genoeg was de operatie mislukt en zij is overleden.
Paulus zei: “Verblijdt u in de Here te allen tijde! Wederom zal ik zeggen: Verblijdt u!”.
Een jongen is geboren vanuit een dominee’s familie in Australië in december 1982. Hij is het eerste kind, dat al lang verwacht werd. De hele gemeente van de kerk was verdrietig door de geboorte van dat kind, niet omdat hij dood is, maar omdat hij zonder armen en benen geboren is. De vader dacht dat zijn kind niet lang zou leven en hij kon het alleen in zijn gebeden meenemen.
Geliefde broeders en zusters in Christus,
Soms lijkt Gods Woord over een bepaald onderwerp erg moeilijk om na te denken, wattemeer om het uit te voeren. Hoe is het mogelijk voor ons om elk moment verheiugd te zijn? Dankbaar zijn voor een eerste gebeurtenis is mogelijk gemakkelijk, maar hoe moet het met de volgende gebeurtenissen? Hoe is het mogelijk om dankbaar te zijn, indien alles tegen mij is? Wat betekent: “Wees over niets bezorgd, maar vraag God wat u nodig hebt en dank hem in al uw gebeden”(vers 6). Hoe is het mogelijk dat ik geen zorgen hoef te maken over het werk, de gezondheid, het gezin of mijn financiën? Wat betekent “Verblijdt u te allen tijde”?
Paulus schrijft in zijn brief: “Cai, rete evn kuri, wj pa, ntote…”, “Rejoice in the Lord always!” , “Laat de Heer uw vreugde blijven”. De vertaling van “Verblijdt u” is niet passend, want in het Grieks betekent het: “To rejoice exceedingly” oftewel “algehele blijdschap”.
Geliefde broeders en zusters in Christus,
Paulus heeft eigenlijk deze brief niet in een gelukkige periode geschreven. Indien Paulus de nationale loterij had gewonnen en een supermodel had gehuwd en een gelukkige familie had, dan zou hij misschien in een gelukkige situatie die brief geschreven hebben. Maar in feite had hij deze brief in de gevangenis geschreven, nadat hij ter dood werd veroordeeld. Stelt u voor, iemand die zijn vrijheid had verloren, wetende dat hij dood zou gaan, zei: “ja, inderdaad, ik schrijf vanuit de gevangenis, maar wees altijd verheugd in God”.In deze Filippenzen-brief heeft Paulus tot 10 keer het woord “blijdschap” geuit. Stelt u voor, iets schrijven dat hij gelukkig is vanuit een situatie, die mogelijk een depressie bij veel mensen teweegbrengt.
Maar Paulus schreef deze brief met overtuiging en blijdschap. Hij heeft de overtuiging in zijn verwachting van Gods trouw. Hij wist dat zijn blijdschap in Gods genade niet afgenomen kan worden, ook niet door de gevangenis en de doodstraf. God is de bron van de eeuwige blijdschap. En ook zijn blijde boodschap. Gods genade is voor alle mensen.
Geliefde broeders en zusters,
Er was een kind die op een gegeven moment altijd glimlachte in de dienst van een kerk. Hij gaf zijn glimlach aan de mensen in zijn omgeving en vaak liep hij naar de nabijzijnde banken om te glimlachen..Zijn ouders waren boos op hem en liet hem stilzitten. Dat kind werd stil met een lang gezicht. Zijn ouders zeiden: “Dat is pas goed!” Dit verhaal is ironisch, omdat het kind met een lang gezicht moest zitten op de plek waar hij eigenlijk verheugd moest zijn.
Dit is bijna gelijk aan onze situatie, die Paulus mogelijk had vergeten. De kerk is niet de plaats van mensen die altijd verheugd zijn. De kerk is de plaats voor de mensen die gewond zijn. De kerk is ook de plaats van mensen die de levenslasten dragen. Veel mensen met zware lasten komen bij God om hulp te vragen.. Als het zo is, hoe kunnen wij dan verheugd zijn? Wat kunnen wij doen?
Mogelijk is de betekenis van blijdschap voor ieder persoon verschillend. Maar er is één vast gegeven: blijdschap is besmettelijk. Daarom indien u gelukkig bent, deel uw glimlach aan de mensen in uw omgeving. Spreek tot hen die u nog nooit gesproken hebt. Deel uw blijdschap met anderen die verdrietig zijn, wattemeer aan degenen in deze kerk.
Paulus schreef deze brief aan de gemeente die met een probleem te maken had. Maar toen ze zagen dat Paulus blijvend verheugd was in zijn ellende en aan zijn geloofsgenoten zijn glimlach uitdeelde, was de gemeente in Filippi gestimuleerd om Christus in hun leven te betrekken.
De besmettelijke blijdschap. Blijdschap is een besmettelijke ziekte. Indien u in een ruimte komt met lachende mensen, dan gaat u ook lachen. Toen ik voor het eerst in Nederland kwam, spraken de mensen in mijn omgeving Nederlands. Ik kon hun absoluut niet verstaan. Echter toen zij lachten, ging ik ook meelachen. Ik voelde mee met hun geluk.
De derde Advent brengt blijdschap in de verwachting op de komst van De Christus.. Hoe dichterbij de kerst is, hoe blijder wij zijn, meer opgewonden.. Wij zijn blij als een klein kind, dat in afwachting is van zijn verjaardag met de hoop dat zijn ouders hem een nieuw speelgoed voor zijn playstation 3 zullen geven, die hij afgewacht heeft. Wij zijn blij zoals iemand die in afwachting is van iemand, die hij al jaren niet ontmoet heeft. Paulus zag deze kwestie en zei: verblijdt u, ik zeg u nogmaals: verblijdt u te allen tijde. Wees niet bezorgd, leg uw bezorgdheid aan God voor en blijf dankbaar.
Geliefde broeders en zusters in Christus,
Als de kaars van de derde Advent aangestoken is, mogen wij deze week met blijdschap herdenken. Wij weten dat Christus in de wereld zal komen, hoe zwaar onze problematiek ook is. God zal ons helpen. En wij weten dat God terug zal komen in zijn glorie. Ofschoon er mensen zijn met problemen in hun leven, in het gezin, in het werk, in de gezondheid; er is een blijde boodschap, dat Christus zal komen. Daardoor laten wij onze blijdschap delen aan de mensen om ons heen..
Broeders en zusters, het verhaal over dat invalide kind is nog niet voltooid. Dat kind heet Nick Vujicic, dat ofschoon hij geen armen en benen heeft, met succes dankbaar kan zijn over zijn leven en nu een getuige is van Gods liefde. Hij inspireerde veel mensen, ontmoette 2 miljoen mensen in 19 landen, die hij bezocht heeft. Hij heeft een website over zijn eigen getuigenis in: http://www.lifewthoutlimbs.org/, die hoop geeft aan hopeloze mensen. Hij wordt door God gebruikt om hoop en blijdschap te geven aan mensen in de gevangenis, ziekenhuis, weeshuis en vele andere plaatsen. Nick wordt de blijdschap voor veel mensen. Paulus zei: “Verblijdt u in de Here te allen tijde! Wederom zal ik zeggen: Verblijdt u! Amen.

Viewed 12885 times by 4073 viewers

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *