Membangun Rumah dengan Pondasi Allah

Renungan Kebaktian Memasuki Rumah Baru

Mazmur 127:1

Membangun Rumah dengan Pondasi Allah

“Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya;”

Kalau sekarang saya bertanya, di manakah rumahmu? Apa/di mana tempat yang kamu anggap rumah? Kemana kamu pulang? Mungkin jawaban dari Grace dan Boro adalah di Gein, bukan di Bandung lagi. Ini adalah rumah kami. Karena ini adalah rumah kalian.

Apa definisi dari rumah? Dalam bahasa Inggris rumah bisa dibedakan antara home dan house. House merujuk pada sebuah bangunan kongkrit, dengan pintu, ruangan, jendela, air dan listrik. Sedangkan home agak sedikit abstrak karena dia tidak menunjuk kepada sebuah tempat spesifik. Home “is a place of residence or refuge and comfort. It is usually a place in which an individual or a family can rest and be able to store personal property.”

Home is One’s own dwelling place; the house in which one lives; esp., the house in which one lives with his family; the habitual abode of one’s family; also, one’s birthplace.

If Home is where the heart is   Then may your Home be blessed
A shelter from the storms of Life   A place of rest,
And when each day is over   And toil put in its place
Your Home’s dear warmth    Will bring its smile
To light the saddest face!

“Home is a shelter from storms, all sorts of storms.”  William J. Bennett

“Home is a place you grow up wanting to leave, and grow old wanting to get back to.” John Pearce

“Home is the one place in all this world where hearts are sure of each other. It is the place of confidence.” Frederick W. Robertson

“It takes hands to build a house, but only hearts can build a home.” Author Unknown

A house is made with walls and beams.  A home is made with love and dreams.”
Home memiliki arti yang begitu pentingnya home ini, sehingga banyak istilah psikologi dikaitkan dengan home: homesick, homeless, home-abuse.

Kalau bisa kita simpulkan, home berhubungan dengan family.

House berhubungan dengan property.

Rumah ini adalah rumah pertama buat boro dan grace. Rumah di mana anak pertama akan lahir. Karena itu, rumah ini memiliki arti yang sangat penting bagi mereka.

Buat orang batak dan toraja, rumah (home) bukan sekedar tempat tinggal. Rumah adalah identitas. Seseorang akan merasa terikat kepada rumahnya. Karena itu ada istilah tongkonan buat orang toraja, dan buat orang batak selalu pulang setahun sekali dalam acara tahun baru untuk berkumpul dengan keluarga. Rumah juga sering dihubungkan dengan marga. Misalnya marga si ini rumahnya di sini.

Rumah ini menjadi sangat penting karena dia adalah sarana pemersatu setelah seharian berinteraksi dengan orang luar.

Ketika rumah menjadi tempat yang nyaman dan aman, kita akan mencari perlindungan dengan pulang ke rumah. Kalau kita lelah kita kembali ke rumah. Kalau kita capai kita ingin kembali ke rumah (makanya kalo ada orang males pulang ke rumah, biasanya ada masalah di rumahnya). Statisitik menunjukkan kita menghabiskan lebih dari 1/3 dari hidup kita di dalam rumah, dan sebagian besar berada di kamar tidur. Karena itu sangat penting buat kita untuk membangun rumah yang menjadi istana kita.

Saat ini, kita melihat sebuah house, sebuah bangunan. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana house ini menjadi home untuk kita. Bukan hanya buat orang yang tinggal di sini, tetapi juga buat mereka yang datang, bagaimana rumah ini bisa memberikan kehangatan, bisa memberikan makanan kepada yang kelaparan (misalnya siapa klao lapar harus dikasih makan).

Kita juga bisa merasakan apabila sebuah rumah itu adalah home. Kalau kita ke sebuah tempat dan memiliki perasaan yang kurang baik. Katanya kita bisa merasakan energi dari rumah yang tidak baik. Apabila orang sering bertengkar. Katanya rumah bisa menangkap emosi kuat yang diberikan oleh penghuninya.

– harus didoakan dan dibersihkan dari emosi negative. (misalnya rumah hantu)

Ini juga sebabnya dari dulu orang Cina sudah merasakan pentingnya rumah dan mengembangkannya dalam ilmu feng shui dan hong shui. Israel juga seperti itu.

Rumah dalam bahasa Yahudi adalah bayith {bah’-yith}

Meaning: 1) house 1a) house, dwelling habitation 1b) shelter or abode of animals 1c) human bodies (fig.) 1d) of Sheol 1e) of abode of light and darkness 1f) of land of Ephraim 2) place 3) receptacle 4) home, house as containing a family 5) household, family 5a) those belonging to the same household 5b) family of descendants, descendants as organized body 6) household affairs 7) inwards (metaph.) 8) (TWOT) temple adv 9) on the inside prep 10) within

Rumah memiliki arti yang penting juga buat mereka, terutama rumah yang harus dibangun di dalam Tuhan. Pemazmur berkata, Jika bukan Tuhan yang membangun, sia-sialkan kita membangunnya.

Kita bebas membeli property apa saja, tetapi rumah yang baik harus selalu beradasar kepada kasih Tuhan.

– kita bisa saja cape menghias rumah dengan segala jenis furniture IKEA, tapi kalau Tuhan tidak ada di dalamnya, kita tidak punya damai. Tuhan memberi keyakinan dan keamanan. Tuhan memberi damai dan ketenangan.

1. Make God the Foundation
Isaiah 28:16 “So this what the Sovereign Lord says: “See, I lay a stone in Zion, a
2. Make God the Builder
Psalm 127:1 “Unless the Lord builds the house, its builders labor in vain…”
3. Make God the Watcher
Psalm 127:1 “…Unless the Lord watches over the city, the watchmen stand guard in vain.”
4. Make God the Uniting Force
I Corinthians 12:12 “The body is a unit, though it is made up of many parts; and though all its parts are many, they form one body. So it is with Christ.”
5. Make God Our Dwelling Place
Psalm 90:1-2 “Lord, you have been our dwelling place throughout all generations. Before the mountains were born or you brought forth the earth and the world, from everlasting to everlasting you are God.”

karena itu sebelum kita khawatir bagaimana tampilan fisik rumah kita, kita sebaiknya membangun pondasi yang kuat dulu di dalam Tuhan. rumah yang pondasinya tidak baik lebih sulit untuk diperbaiki karena selain tampilan fisik, dia juga harus merenovasi pondasi.

From a rented studio to a sprawling McMansion, any home can become the foundation for a better life. Research shows that, particularly when life is difficult, being near things that remind us of better times helps restore us. Primate studies suggest that this desire for a special haven is no luxury but a deep biological need. When monkeys need a respite, they seek their secure base, which lowers their levels of stress hormones. This makes sense, considering that we primates begin our lives nested safely with our mothers.

Tetapi yang paling penting adalah membangun rumah kita di dalam Tuhan. Undang Tuhan dalam rumah ini, jadikan dia sebagai tempat memuji Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati rumah ini dan juga segala isinya. Amin.

Viewed 134813 times by 60310 viewers

3 Comments

  1. Terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *