Ingatlah Siapa Dirimu!

Khotbah Minggu, 26 April 2009

Perki Amsterdam ZO

Roma 1:1-7

Ingatlah Siapa Dirimu!

Saudara-saudara terkasih dalam Kristus,

Saudara-saudara terkasih dalam Kristus,

Paulus adalah seorang rasul yang mengkhususkan diri untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia. Paulus menulis surat Roma dari Korintus ketika dia akan berangkat menyebarkan Injil ke Spanyol. Paulus berencana untuk singgah di Roma kota tempat kelahirannya (Kis. 22:28). Sebelum dia datang Paulus menyurati Jemaat Roma mengenai pengajar palsu dan penyesat yang menimbulkan perpecahan Jemaat (Roma 16:17). Dia juga mengingatkan mereka untuk lebih bijaksana dalam mengenali hal yang baik dan buruk (Roma 16:18-19). Bagaimana cara Paulus melakukannya? Paulus memulai pengajarannya dengan bagian yang kita baca hari ini.

Hari ini Paulus mengingatkan kita untuk mengingat tiga hal. Pertama Paulus mengajarkan Ingatlah siapa dirimu! Paulus mengenali dirinya sendiri sebagai hamba Yesus Kristus. Kata hamba yang digunakan kurang tepat karena doulos artinya adalah budak. Paulus mengenali dirinya sebagai budak Kristus. Budak pada zaman dahulu adalah orang yang dibeli dan dimiliki sepenuhnya oleh pemiliknya. Sang majikan memiliki Paulus sepenuhnya karena dia telah lunas dibayar. Tetapi Paulus tidak melihatnya sebagai sebuah beban, melainkan sebuah keuntungan dan kehormatan.

Ingat istilah hamba (jongos di Indonesia, berasal dari bahasa belanda: Jonge, berubah arti menjadi negative, jongos)

Pertanyaan buat kita adalah apakah saudara mengingat siapa saudara? Apakah saudara menjadi budak Kristus, atau menjadi budak yang lain? Menjadi budak, hamba, adalah perasaan terikat dan patuh terhadap sesuatu yang punya kuasa atas kita. Zaman sekarang banyak orang yang menjadi budak terhadap keinginan duniawi, alkohol, nafsu, obat terlarang, atau uang. Sementara Paulus bahagia menjadi budak dari Kristus. Dalam pasal 6:15-23 Paulus menjelaskan arti budak kristus adalah menjadi hamba dari kebenaran dan bukan hamba dosa. Menjadi hamba Allah akan membawa kita kepada kebebasan dan bukan keterikatan.

Hal kedua yang Paulus katakan adalah: Ingatlah tugasmu! Paulus mengatakan bahwa dia dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Motivasi Paulus dalam mengabarkan Injil datang dari rasa syukur dan tanggungjawabnya terhadap karunia Allah terhadapnya. Karena Paulus adalah budak, dia merasa tugasnya adalah untuk menyebarkan Injil, secara khusus kepada bangsa non-Yahudi. Di sinilah kelebihan menjadi hamba Allah, bahwa kita menjadi hamba karena pilihan kita sendiri dan bukan karena paksaan. Kalau saudara adalah hamba Allah maka anda akan melakukan apa yang Allah inginkan dalam hidup anda. Kalau saudara menjadi budak atas dunia ini maka saudara akan mengerjakan apa yang diperintahkan dunia.

Kita juga bisa melihat bahwa Paulus memiliki kebanggaan dan juga rasa cinta dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai seorang budak Allah. Seseorang hanya mungkin melaksanakan pekerjaannya dengan baik ketika dia tahu bahwa pimpinannya menghargainya, dan pekerjaan yang dilakukannya memiliki sebuah tujuan akhir yang baik.

Ingat film2 armageddon, semua ahli dipanggil negara untuk menganalisis situasi yang diperlukan untuk mengambil langkah selanjutnya. Banyak orang merasa bangga dan terhormat untuk dipanggil dan dipilih seperti itu.

Bagaimana menjadi pelayan public yang menjalankan tugas tanpa kenal lelah dan tidak tahu malu.

Para misionaris yang punya kepercayaan bahwa mereka melakukan sesutau yang baik, bekerja tidak kenal lelah, melaksanakan pekerjaan melayani. Memiliki keyakinan bahwa kita bekerja untuk sesuatu yang lebih besar membuat kita akan bekerja dengan sebaik mungkin, tdak kenal lelah, dan juga bahkan jadi tidak tahu malu, karena kita tahu kita melakukannya untuk Tuhan.

Ingat procjet of hope d inggris (melakukan sesuatu yang baik) karena tuhan sudah menebus kita, membaya kita. Tanpa mengharap imbalan.

Dan inilah hal yang ketiga yang dikatakan, Ingat berkat Allah selalu besertamu. Paulus mengirim salam karunia Allah untuk mereka yang mengingat identitas mereka. Bagi orang yang dipanggil Allah untuk menjadi hambanya, kasih karunia Allah tidak pernah lepas dari mereka. Bagi mereka yang menjadi hamba Allah dan melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka akan selalu mendapat penyertaan Allah.

Apakah identitas saudara ketika melaksanakan pekerjaan sehari-hari? Siapakah majikanmu dalam pekerjaan yang anda lakukan? Ketika kita memilih untuk menjadi hamba Kristus, dan bukan hamba dunia ini, kita akan melakukan tugas kita dengan baik dan sambil terus mengingat penyertaan Allah dalam hidup kita. Amin

Viewed 19992 times by 7600 viewers

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *