Terima Kasih Reinhold – Kisah Pecahnya Tumbler Starbucks

starbucks 41kQPZqgtvL._SY300_Pada Agustus 2014 saya dapat kesempatan untuk mengunjungi Seattle, dan sahabat saya Nindyo mengatakan bahwa waralaba Starbucks yang pertama ada di Pike Place, Seattle. Saya antri setengah jam untuk membeli tumbler di atas karena toko tersebut sangat kecil dan banyak turis yang antri untuk membeli suvenir yang ternyata tidak bisa dibeli di tempat lain. Tumbler ini sering saya gunakan di Indonesia dan setiap kali saya mampir di Starbucks, barista pasti bertanya di mana saya mendapatkannya dan memuji tumbler ini.

Suatu waktu ketika saya pulang ke rumah, Reinhold menyenggol tumblernya hingga terjatuh dan retak. Setelah peristiwa dahi Reinhold yang berdarah, saya berjanji pada diri saya bahwa Reinhold lebih penting dari semua hal yang saya miliki. Saya hanya butuh satu tarikan nafas untuk mengucapkan selamat tinggal kepada gelas yang sangat saya banggakan itu, dan mungkin tidak akan bisa saya beli lagi karena saya belum tentu bisa ke Seattle lagi.

Reinhold telah mengajari saya untuk memilih hal yang lebih penting dalam hidup dan tidak cepat emosi untuk rusaknya atau hilangnya barang-barang yang kita sayangi. Rasa sayang yang lebih besar akan mengalahkan rasa sayang yang lain. Kita harus memilih prioritas yang paling utama dan merelakan kehilangan hal-hal lain demi prioritas utama itu. Saya belajar melepas keterikatan saya terhadap barang-barang saya dan merelakan kehilangan sesuatu yang sangat berharga karena Reinhold lebih utama buat saya.

Dari pengalaman itu, saya mendapatkan arti baru akan ucapan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini … (Yoh. 3:16).”

Terima kasih Rein. *asal jangan sering-sering ya nak.

Viewed 98698 times by 6734 viewers

One Comment

  1. mungkin krn yg disenggol baru tumbler ‘to. coba yg disenggol handphone-nya, atau laptop-nya, atau tab-nya … mungkin emosinye beda. marah sih gak, cuma langsung maen drum trus nyiptain lagu. ya, sape tau mo coba ye ‘to … jd kan ada sequel-nya ” terima kasih reinhold – kisah pelampiasan emosi yang berujung baik ” :P

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *