Kebangkitan: Harapan, Peringatan, Kesempatan Kedua

easter JesusTomb-1200x760The Da Vinci Code, sebuah best-seller yang telah terjual lebih dari 60 juta kopi, dan juga telah diangkat ke layar lebar, adalah sebuah novel fiksi karya Dan Brown yang mengguncang dunia. Buku ini menceritakan bagaimana seorang ahli simbol Robert Langdon menjadi terlibat dalam sebuah konspirasi tingkat tinggi dalam sebuah dua buah komunitas Priory of Sion dan Opus Dei. Salah satu teori yang dikemukakan dalam buku ini adalah bahwa Yesus Kristus tidak pernah mati di kayu salib, melainkan terus hidup, menikah dengan Maria Magdalena, dan memiliki seorang anak. Langdon kemudian menyajikan beberapa teorinya seputar karya-karya Leonardo da Vinci yang diduga adalah anggota komunitas Priory of Sion, sebuah komunitas yang didirikan untuk melindungi garis keturunan Yesus.

Buku ini mencampur bukti fiktif dan sejarah sedemikian rupa, sehingga kita akan mudah terbawa dalam gaya bercerita Dan Brown apabila kita tidak membacanya dengan kritis. Tetapi tidak semua fakta yang disajikan adalah benar. Salah satu buku yang menjadi sumber novel ini adalah Holy Blood, Holy Grail karya Pierre Plantard di tahun 1982 yang bercerita pertama kali mengenai garis keturunan Yesus. Dalam akhir buku tersebut Plantard mengklaim bahwa dia sendirilah keturunan Yesus yang masih hidup.

Kebangkitan Kristus adalah sesuatu yang sudah lama diperdebatkan orang. Seorang teolog yang meneliti sejarah Yesus yang mengatakan bahwa ada kemungkinan Yesus tidak pernah mati di kayu salib. Menurutnya Yesus ditangkap setelah dia marah dan mengobrak-abrik dagangan di Bait Allah dan dihukum mati. Semua kisah mengenai kematian dan kebangkitan hanyalah rekaan para murid belaka. Pada tahun 2015, seorang geolog Israel, Dr Arye Shimron, menyatakan bahwa dia menemukan kuburan Yesus bersama seorang anak laki-laki. Yang dilakukan geolog itu adalah satu dari banyak usaha yang ingin membuktikan bahwa kebangkitan orang mati adalah hal yang mustahil, karena itu Yesus tidak pernah bangkit.

Paulus mengatakan di 1 Korintus 15 bahwa Yesus sudah menampakkan diri kepada Kefas, kedua belas murid, kemudian lima ratus murid, Yakobus, semua rasul, dan juga kepada Paulus sendiri. Ketika Yesus ditangkap dan disalib, para murid menjadi takut dan bersembunyi, bahkan Petrus menyangkal hubungannya dengan Yesus. Tetapi sebuah peristiwa besar mengubah mereka menjadi berani mengabarkan kebangkitanNya sampai ke seluruh bangsa. Kebangkitan Yesus telah memberikan para murid semangat yang luar biasa untuk mengabarkan Injil. Apabila Yesus tidak benar-benar bangkit maka para murid tidak akan pernah berani menyebarkan Injil.

Kebangkitan Kristus adalah tema utama dalam iman Kristen. Kalau tidak ada kebangkitan, maka kematian telah menang dan Kristus tidak punya kuasa atas kematian. Kalau tidak ada kebangkitan, maka tidak ada yang istimewa dari Yesus, kecuali dia hanya seorang tokoh kharismatik yang meninggal 2000 tahun yang lalu. Pusat ajaran Kristen adalah Kristus yang mati untuk dosa-dosa kita dan bangkit mengalahkan maut.

Tetapi justru ajaran inilah yang ingin ditolak oleh banyak teori belakangan ini. Kenapa begitu banyak orang yang mau mengatakan Yesus tidak benar-benar mati dan bangkit? Apa sebenarnya arti kebangkitan?

Ada tiga makna kebangkitan yang bisa kita lihat dari teks Markus 16. Yang pertama adalah kebangkitan sebagai peristiwa yang membangkitkan harapan. Sebuah novel yang baik selalu memiliki bagian di mana sang “jagoan” kalah dan hampir mati, tapi di bagian akhir biasanya dia akan mendapatkan inspirasi dan kemudian menang mengalahkan kejahatan.

Dalam peristiwa penyaliban, bagian klimaksnya adalah peristiwa kematian Yesus. Tanpa kebangkitan, cerita kematian Yesus tidak ada gunanya dan hanya menjadi sebuah cerita sedih tanpa harapan. Bayangkan film Superman di mana Louis Lane mati karena terjepit dalam mobilnya. Bayangkan buku Harry Potter 6, di mana Kepala Sekolah Dumbledore meninggal dan JK Rowling tidak pernah menulis buku ke 7. Tanpa peristiwa selanjutnya film Superman dan buku Harry Potter hanya menjadi cerita kesedihan dan keputusasaan. Tetapi akhirnya Superman berhasil mengubah waktu untuk mencegah kematian Louis Lane dan Harry Potter berhasil mengalahkan Voldermort.  Demikian juga peristiwa kebangkitan mengubah segalanya. Peristiwa kebangkitan membawa harapan sehingga para murid menjadi berani dan mengabarkan Injil ke seluruh dunia.

Tanpa kebangkitan, maka peristiwa kematian Kristus hanya menjadi sebuah cerita yang mengandung keputusasaan. Para perempuan berjalan menuju kuburan Yesus dengan cerita putus asa, kebingunan karena tidak tahu bagaimana cara membuka pintu kuburan, takut ketika melihat kuburan yang kosong, sehingga malaikat berkata, “jangan takut.” Tanpa kebangkitan, para murid tidak akan bersemangat untuk menyebarkan kabar baik ini. Tetapi Kristus bangkit. Dia bangkit dan mengalahkan maut.

Pesan kedua adalah pesan kekuatan perempuan. Di beberapa Gereja, Paskah menjadi momen perayaan kebangkitan kaum perempuan. Kaum ibu juga selalu hadir dalam peristiwa penting dalam kehidupan Yesus. Misalnya ketika penyaliban, Injil mencatat kehadiran kaum perempuan yang secara khusus datang untuk menyaksikannya (Mat. 27:56; Markus 15:40; Luk. 23:49Yoh. 19:25). Lalu ada juga daftar perempuan yang menyaksikan tempat penguburan Yesus (Mat. 27:61; Markus 15:47; Luk. 23:55. Dalam Markus 16, para perempuan yang datang pagi-pagi sekali untuk meminyaki Yesus.

Orang Yahudi memiliki cara perhitungan jam yang berbeda dengan cara Roma (kalender Gregorian). Paskah akan selalu jatuh pada hari Minggu antara tanggal 22 Maret – 25 April karena perbedaan perhitungan kalender bulan (lunar) dan kalender matahari (Gregorian). Paskah yang dihitung berdasarkan kalender bulan tradisi Yahudi, selalu jatuh pada hari minggu pertama sesudah bulan purnama musim semi (Spring equinox) (biasanya sesudah 21 Maret). Karena perbedaan 13 hari antara kedua kalender ini, maka paskah selalu jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya.

Lalu, Yesus mati kira-kira pukul 3 siang, hari Jumat. Para pengikutnya hanya memiliki waktu 3 jam untuk menurunkan Yesus dari salib, membawanya ke kuburan, dan meminyakinya sesuai dengan tradisi Yahudi. Pada waktu itu malam, sesudah jam 6 sesudah Yesus mati adalah malam Sabat dan mereka dilarang bekerja, termasuk tidak boleh meminyaki tubuh Yesus. Perhitungan hari yang baru dimulai lagi setelah tengah malam. Karena Yesus mati pada hari Jumat, ini sudah dihitung hari pertama, hari sabtu (sabat) adalah hari kedua, dan pada hari ketiga (minggu dinihari) Yesus bangkit. Karena hal inilah para perempuan berangkat pagi-pagi untuk meminyaki tubuh Yesus. Dan, seorang perempuan jugalah yang meminyaki kaki Yesus sebagai tanda pelepasan sebelum Dia mati.

Semua kitab Injil mencatat bahwa kaum perempuanlah yang datang pertama kali untuk menengok mayat Yesus. Merekalah yang menjadi saksi pertama bagi murid-murid yang lain. Tanpa peran kesaksian kaum perempuan, gereja juga akan menjadi kosong. Di banyak gereja, kaum perempuan memiliki peranan penting. Kebangkitan gereja sangat ditentukan oleh kebangkitan kaum perempuan.

Pesan terakhir, atau ketiga, datang dari Markus 16:7 mengatakan, “Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus.” Ini adalah sebuah pesan manis untuk Petrus (ay. 7). Kenapa malaikat tersebut secara spesifik mengatakan untuk mengabarkan kebangkitan Kristus kepada Petrus? Inilah pesan ketiga dari Paskah. Kebangkitan Kristus adalah mengenai kesempatan kedua. Kita semua memperoleh kesempatan kedua di dalam dunia ini karena Kristus bangkit dan mengalahkan maut. Kristus mengalahkan apa yang menjadi akibat dari dosa, yaitu maut.

Sewaktu Yesus ditangkap, Petrus mengingkari Yesus. Petrus mengingkari Yesus sampai tiga kali, dan dia pun menangis menyesalinya. Bayangkan betapa menyesalnya Petrus. Petrus adalah orang yang mencoba berjalan di atas air karena percaya kepada Yesus. Petrus adalah orang yang dipercaya untuk memegang kunci gereja (Mat. 16). Petrus ditanya sampai tiga kali, apakah dia mencintai Yesus, dan dia menjawab ya, lalu ditugaskan untuk menggembalakan domba-domba Kristus. Tetapi justru Petruslah yang menyangkal Yesus sampai tiga kali sebelum ayam berkokok. Penyesalan yang menghantuinya pastilah sangat besar. Pesan kebangkitan Kristus adalah pesan pengampunan dan pemberian kesempatan kedua. Beritakan pesan kebangkitan ini kepada Petrus bahwa dia telah dimaafkan. Petrus pasti sangat mengantisipasi pertemuannya dengan Yesus yang sudah bangkit untuk mengetahui bahwa dosanya telah diampuni. Petrus sekarang memiliki kebahagiaan dan kelegaan, lepas dari himpitan rasa bersalah. Karena kesempatan kedua ini, Petrus tidak lagi ragu, dengan penuh semangat, Petrus mengabarkan Injil hingga ke pelosok Asia kecil. Paskah adalah mengenai kesempatan kedua dan pengampunan dosa.

 

 

 

 

Viewed 35851 times by 3558 viewers

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *