Terima Kasih Reinhold – Kisah Pura-pura Bersembunyi

20150721_184810Reinhold suka sekali bermain mobil-mobilan. Kadang-kadang dia tidak mau lepas dari Wahana mobil-mobilan yang bergerak jika kita memasukkan koin. Pada satu ketika, saya agak kesal karena dia sudah lama main dan tidak mau diajak pulang. Akhirnya saya putuskan untuk pura-pura pergi, bersembunyi di satu tempat di mana dia tidak bisa melihat saya namun saya bisa melihatnya dengan baik.

“Ayah pergi ya Rein!”

Dia menjawab, “byeee…”

Lalu saya menunggu sampai dia siap untuk pulang.

Lima menit, dia memanggil, “Pak…” (dia memanggil saya pak karena mamanya kadang-kadang memanggil saya pak). Dia menengok mencari saya. Lalu melanjutkan permainannya.

Sepuluh menit. “Paaaaak… Paaaak…” kali ini dia agak lama mencari saya dengan menengok kiri kanan dan belakang mobil-mobilannya. Lalu melanjutkan permainannya.

Setelah lima belas menit, saya akhirnya memutuskan untuk membawanya pulang. Saya gendong dia lalu mengatakan, “Cukup ya nak, kamu sudah lama main di situ.”

Bukankah kita juga seperti Reinhold dalam relasi kita dengan Allah? Kita bisa asyik bermain sendiri dan tidak sadar bahwa Bapa sedang menguji kita. Mungkin Allah sedang memalingkan wajahNya dari kita namun tidak sungguh-sungguh meninggalkan kita. Mungkin dalam keasyikan kita dengan dunia kita sendiri, Allah pun meninggalkan kita sebentar, namun terus memperhatikan kita. Allah mau melihat sampai kapan kita akan kembali kepadaNya. Kita mungkin memanggilnya, tapi tidak sungguh-sungguh pergi mencari. Namun, karena kasih-Nya yang begitu besar, Allah kembali kepada kita, merangkul kita, dan membawa kita kembali ke rumah-Nya.

Terima kasih Rein.

Viewed 26099 times by 3935 viewers

6 Comments

  1. Dahsyat banget ya bang khotbahmu, singkat, padat dan jelas
    jadi pengen aku lihat dirimu khotbah bang
    Bulan agustus nanti abang kesiantar kan ?
    keberatan nggak bang kalau aku ikut nimbrung diacara abang di siantar itu ?

  2. Ah Badia kau bisa aja. Nanti samalah kita ke siantar kalau begitu. Kukabari nanti ya.

  3. Aku lihat refleksinya sangat menyentuh ke karya ku bang. apa abang bisa kirimin aku sesuatu untuk bahan refleksi kah bang? makasih..

  4. Perlu bahan apa lae? Nanti bisa aja kukirim yg perlu.

  5. Seumur-umur baru kali ini buka blog mu, Bins…Artikel ini juga yang pertama kali ku baca. Satu kata untuk renungan singkat ini: Keren!

  6. Makanya sering2 baca bu ;)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *