Kami bertiga, tante Tina, saya dan Reinhold pergi ke toko buku di Houten, dekat Utrecht. Setelah membeli buku-buku yang saya inginkan saya mengajak mereka pulang. Ketika mau pulang, kami melewati tempat bermain anak yang ternyata ada di toko tersebut. Saya membiarkannya bermain selama 15 menit, namun harus segera kembali karena ada janji lain. Reinhold menangis keras waktu saya membawanya pergi dari tempat bermain. Saya merasa agak egois karena Reinhold sudah lama duduk di stroller selagi saya browsing buku-buku. Ketika Rein saya bawa dengan paksa, dia menangis dengan keras sekali. Tangisannya kali ini terdengar serius. Saya tahu bahwa dia sangat kecewa karena saya memaksanya untuk meninggalkan hal yang disukainya.
Saya lalu berkata kepadanya di mobil, “Maaf ya nak, ayah ada janji makanya kita harus pulang. Nanti kita pergi ke tempat mobil yang ada di Albert Heijn yang kamu main kemaren ya.”
Setelah beberapa saat dia berhenti menangis dan sepertinya kesal kepada saya. Setiap saya lirik, dia menatap ke luar mobil dan tidak mau melihat saya. Saya kemudian mengantar tante Tina ke rumah, baru saya ajak Reinhold main ke tempat mobil yang saya janjikan. Dia kemudian tersenyum kembali dan saya biarkan dia agak lama bermain di situ.
Keesokan harinya, ketika Rein sedang bermain saya kemudian mengajaknya pergi dan ketika dia akan merengek, saya katakan, “Nanti kamu boleh main lagi. Benar kok. Kemaren ayah janji kan sudah ayah tepati.” Hebatnya, Rein menurut kepada saya.
Bukankah kita juga seperti Reinhold?
Menepati janji adalah hal yang penting bagi seorang anak. Hal itu membuat saya belajar untuk betul-betul memenuhi apa yang sudah saya janjikan. Reinhold juga mengingatkan saya akan janji Tuhan yang selama ini sudah saya lihat terpenuhi dalam hidup saya. Jika begitu, kita harusnya ikut akan apa yang Tuhan katakan dalam hidup kita, meskipun saat ini terlihat tidak menyenangkan karena menghentikan apa yang kita rasa sudah nyaman lakukan. Tuhan akan membawa kita ke hal yang perlu dan akan menjaga kita, karena itu janjinya kepada kita. Kita cuma harus percaya.
Terima kasih Rein.
Viewed 19866 times by 2831 viewers
