Funny Things about Flying

Baggage Excess-

  1. Bahasa Inggris pramugari/a. Bahasa Inggris mereka pada umumnya tak dapat dimengerti. Saya hanya pernah mendengar beberapa orang yang bisa mengucapkan pengumuman dengan bahasa Inggris yang baik. Sepertinya mereka memang bicara dalam aksen yang sama, stewardess English.
  2. Jaket pengaman. Saya selalu ingin mencoba menggunakan jaket pengaman, lalu menarik tali pengaman dan melihat apakah mereka betul-betul mengembang secara spontan.
  3. Duduk di bangku tengah. Yang paling menyebalkan adalah ketika anda duduk di bangku tengah. Anda tidak pernah tahu apakah anda harus menyenderkan tangan di sandaran atau tidak. Ini adalah grey area. Mengapa airline tidak membuat double placed armrest, atau sandaran tangan ganda sehingga orang-orang tidak harus bersinggungan?
  4. Kartu petunjuk keselamatan. Saya tidak pernah melihat gambar orang-orang dalam kartu petunjuk keselamatan dalam kondisi yang stress atau tertekan. Mereka selalu digambarkan dalam posisi idle atau tersenyum. Hal sama juga ditunjukkan dalam video pengaman. Kapan orang yang dalam situasi evakuasi tersenyum?
  5. Simulasi petunjuk keselamatan. Saya selalu memperhatikan gaya pramugari/a ketika mereka memperlihatkan cara memasang alat bantu pernafasan/oksigen. Mereka tidak pernah memasangnya secara full, karena alat peraga itu sudah digunakan oleh banyak orang (baca: mulut) sebelum mereka.
  6. Antrian counter. Saya paling sebal jika antrian check in dibuka per counter dan bukan seluruh penumpang dimasukkan dalam satu baris dan di ujung ada beberapa counter yang buka. Ketika antrian dibuka per counter, tantangan terbesar adalah memilih barisan mana yang paling cepat. Yang paling menyebalkan, ketika anda pindah barisan dan menduga barisan itu akan lebih cepat, ternyata baris yang anda tinggalkan jadi lebih cepat selesai.
  7. The flight is always on time when you are late.
  8. Menyalakan Handphone. Meskipun peringatan dan tanda-tanda yang jelas untuk tidak menyalakan handphone sampai pesawat berhenti total, selalu akan ada saja orang yang tidak sabar untuk menyalakan handphonenya. What’s up with that?
  9. Ternyata bukan orang Indonesia saja yang memiliki kardus-kardus berjalan dalam jalur bagasi, orang Korea dan Malaysia juga sering menggunakan kardus untuk membawa bahan makanan.
  10. Game online. Dalam beberapa penerbangan yang menyediakan permainan online di mana anda bisa bermain dengan penumpang lain, saya tidak pernah menemui penumpang lain yang menjadi lawan main saya.

Viewed 69171 times by 6610 viewers

6 Comments

  1. Tentang kepatuhan menyalakan ponsel di pesawat seringkali aku menemukan hal-hal menarik:
    (1) tidak memandang status sosial, pelaku berponsel di pesawat malah banyak orang yang kelihatannya kaya, berjabatan, dan berpendidikan
    (2) pernah juga dijadikan “up-dated status” ketika berkata dengan lawan bicaranya: “Saya sekarang lagi di dalam pesawat, ya … Sampai jumpa.”.

    ‘Gimana pula kalau suatu kali ketika pesawat mendarat dan penumpang buru-buru berdiri, lalu terdengar nada dering dengan lagu rohani? Duh!

  2. Petrus Tumpal Sitio

    Itu sebabnya saya selalu naik Kapal Laut :)
    Semua keluhan di atas tidak saya jumpai….

  3. Betul amang, mengesalkan juga mendengar yang seperti itu, atau kadang-kadang selfie dan upload di media sosial sebelum take off.

  4. #1 is humorously on point! Haha. BTW nice to meet you Pak Pdt, I’m Sheila a church-goer of GPIB Immanuel DKI and apparently a new fan of your blog :)

  5. Hai Sheila, I think I just added you on FB :)
    Thanks for visiting ya.

  6. Wait, no, on linkedin deh, bukan fb.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *