Tentang Musik “negro Spiritual”

Posted (binsar) in Christianity, Article on January-30-2008

‘               Mereka menari dan menyanyi. Bertepuk tangan dalam harmoni. Semua bagian tubuh mereka bergerak mengikuti irama seakan-akan mengajak kita untuk membebaskan diri dari kekakuan kita. Suara keluar dengan lantang. Jantung bergetar mendengar kesungguhan mereka bernyanyi. Yaps, ini bukan ciri dari paduan suara yang menyanyi dalam cuplikan film Sister Act, ini adalah ciri-ciri saudara-saudara kita yang berkulit hitam ketika mereka bernyanyi di gereja. Mereka bernyanyi “Negro Spiritual.” Apa itu Negro Spiritual?

‘               Setiap manusia menginginkan kebebasan. Sejarah membuktikan bahwa kaum kulit hitam pernah mengalami penindasan hak-hak asasi mereka. Makna kebebasan dalam peribadatan negro spiritual didasarkan atas pengalaman hidup mereka yang berkisar tentang perjuangan mereka untuk memperoleh kebebasan, hak yang sama dengan kaum kulit putih yang pada akhirnya membawa perubahan terhadap nilai-nilai yang telah ada. Kebangkitan spiritual mereka lewat lagu-lagu dikenal dengan istilah negro spiritual. Negro spiritual merupakan ekspresi mereka akan pengalaman yang pernah mereka dapatkan dari pengalaman mereka yang pahit, dan pengharapan mereka akan adanya sebuah pembebasan. Lagu-lagu negro itu sendiri awalnya dikenal dalam gereja komunitas kulit hitam.
‘             Musik Negro Spiritual adalah musik yang kaya akan ritmik. Hal ini disebabkan karena dasarnya adalah musik Afrika yang mengembangkan permainan alat musik perkusi. Musik negro spiritual terdiri dari tangga nada pentatonik (hanya terdiri dari 5 nada). Tetapi pada perkembangannya memungkinkan jika digunakan tangga nada heptatonik terutama pada abad 19 (untuk musik-musik jazz dan blues). Harmoni-harmoni yang digunakan pada umumnya sangat sederhana tetapi kokoh.

Nyanyian Pembebasan

‘             Sama seperti gereja-gereja pada umumnya, peribadatan gereja kulit hitam juga tidak lepas dari nyanyian-nyanyian rohani. Selain menggambarkan kesedihan akan penekanan, nyanyian-nyanyian mereka juga menggambarkan pembebasan dan keadilan bagi orang-orang yang yang tertindas.
‘             Peribadatan mereka hampir selalu bertemakan tentang pembebasan. Kisah tentang perbudakan bangsa Israel di Mesir dan pembebasan mereka yang dipimpin oleh Allah sampai pengejaran tentara Firaun ketika bangsa Israel melewati Laut Teberau (Keluaran 14: 15-31) dijadikan masyarakat kulit hitam sebagai pengalaman yang sama dengan kisah hidup mereka yang ditekan oleh firaun-firaun modern. Kaum kulit hitam yakin bahwa Allah berada di samping mereka yang tertekan dan mendukung perjuangan mereka. Pembawa kebebasan adalah Allah yang berinkarnasi dalam Yesus Kristus. Kebebasan adalah Injil. Yesus adalah Sang Pembebas yang membawa keselamatan.
‘             Dalam gereja kulit hitam, musik merupakan kekuatan dan memainkan peranan yang penting dalam ibadah. Musik merupakan salah satu dari 3 hal yang utama dalam peribadahan mereka selain doa dan khotbah. Nyanyian merupakan salah satu bentuk musik yang utama yang digunakan oleh mereka dalam peribadahan.
‘             Meskipun mereka hidup dalam perantauan di negara Amerika, mereka tidak melupakan tradisi mereka sebagai orang Afrika. Dalam pengajaran, mereka lebih menyukai metode mendengarkan dari pada metode membaca. Peribadahan dan Nyanyian-nyanyian mereka terlihat sangat bebas berekspresi (tidak terlihat batasan/aturan dalam menyanyi). Karakter yang ditampilkan terlihat sangat berbeda dengan karakter musik Eropa-Amerika.
‘             Emosi dan ritmik sangat mendominasi di dalam musiknya. Karena itu seringkali kita dengar ungkapan, kalau orang Eropa bernyanyi dengan otaknya, maka orang negro bernyanyi dengan hatinya. Nyanyian yang mereka nyanyikan menjadi begitu hidup karena emosi dan perasaan mereka tertumpah dalam lagu pengharapan yang mereka nyanyikan.

Tema yang biasanya terkandung dalam syair-syair lagu mereka adalah:
1, Pada umumnya mereka banyak memilih tema-tema pembebasan. Makna ini terlihat dalam bahasa-bahasa simbolis yang digunakan dalam syair-syair lagu.
2. Tema yang diambil banyak mengisahkan tentang cerita-cerita Alkitab, terutama cerita-cerita Alkitab yang masih ada di sekitar tema pembebasan.

Pemahaman Teologis
‘             Pemahaman teologis dalam syair-syair lagu-lagu negro spiritual adalah komunitas kulit hitam menggambarkan diri mereka seperti umat Israel. Umat Israel juga pernah mengalami perbudakan di tanah Mesir. Kemudian umat Israel dituntun oleh Tuhan keluar dari tanah Mesir menyeberang laut Merah, menuju tanah kanaan (Kitab Keluaran). Komunitas kulit hitam juga menggambarkan diri mereka sebagai bangsa pilihan Allah yang akan dibebaskan dari firaun-firaun modern.
‘             Mereka juga mengartikan diri mereka sebagai orang-orang yang menantikan sang pembebas. Yesus datang sebagai pembebas bagi mereka. Peristiwa penyaliban dan penebusan dosa juga menjadi fokus dalam tema- tema syair mereka. Kita juga bisa menemukan tema pengharapan akan kehidupan yang akan datang, tentang “pulau” (sorga) lain yang merupakan tanah akhir, tanah pengharapan mereka. Kegiatan peribadahan bagi mereka merupakan sesuatu yang bermakna. Hampir seluruh tema yang diambil dalam peribadatan didasari tema kebebasan. Pengalaman hidup merekalah yang menyebabkan kenapa mereka harus memperjuangkan kebebasan.
‘            Lagu-lagu negro spiritual adalah lagu-lagu yang membangkitkan spiritualitas rohani. Bahasa yang digunakan memiliki nilai puitis yang menarik dengan menghubungkan peristiwa-peristiwa Alkitab dengan kehidupan mereka. Mereka juga tidak melupakan nilai-nilai budaya mereka sebagai seorang afrika meskipun berada tanah perantauan.

Sebuah Refleksi
‘             Berfleksi dari musik negro spiritual, maka sebenarnya tema-tema kebebasan yang lahir atas penindasan yang dialami oleh orang negro kurang lebih sama dengan konteks Indonesia saat ini. Penindasan hak asasi juga sedang terjadi di mana-mana di Indonesia, tetapi yang menindas adalah bangsa kita sendiri. Jika kemudian orang Amerika kulit hitam bisa menghasilkan musik dan nyanyian kebebasan yang tercemin dalam ekspresi negro spiritual, maka sebenarnya bangsa Indonesia sendiri tidak kalah kaya dalam hal musik-musik daerah.
Sudah saatnya musik gereja Indonesia memanfaatkan kekayaan musik daerah tersebut dan melahirkan suatu ekspresi spiritual lain, yang tidak hanya mengikuti lagu-lagu Eropa yang diwariskan kepada gereja-gereja kita melalui badan-badan zending dulu. Sambil membayangkan Kelompok Musik Kreatif menyanyikan lagu “Freedom”, maka kita juga harus mencari sebuah spiritualitas yang adalah Indonesian spiritual.

Freedom is coming,
Freedom is coming
Freedom is coming
Freedom is coming
Oh, yes I know

Viewed 16520 times by 4745 viewers

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *