Tiga godaan dalam hidup

Yesus puasaKhotbah Minggu 17 Februari 2013

HKBP Sutoyo

Tiga godaan dalam hidup

 

Matius 4:1-11

Godaan apa yang paling sulit untuk dilalui oleh manusia?

Godaan paling sulit adalah ketika kita kira kita memiliki kontrol atas apa yang terjadi. Kita memang sering tergoda untuk memegang kontrol atas hidup kita, untuk berkuasa, untuk memimpin, tetapi yang lebih sulit adalah ketika kita justru mengira kita memiliki kekuasaan dalam hidup kita.

Misalnya, ada teman saya seorang ahli kimia, seorang ahli dalam obat-obatan, bekerja di badan pengawasan obat dan makanan. Dia selalu makan sebutir paramex sehari dan kalau saya peringatkan dia selalu berkata, tidak, saya tahu kok kandungannya, jadi itu tidak berbahaya.

Ada lagi seorang dokter yang mengetahui soal kesehatan, dan masih merokok, katanya dia tahu bagaimana membatasi dirinya, dan dia tahu bagaimana mengobatinya.

Ada lagi orang yang punya penyakit asam urat, namun kalau ada kerang dan udang akan selalu menyantap dengan lahap sambil berkata, saya punya obat, saya tahu bagaimana menghentikan diri saya sebelum saya sakit.

Ketika kita mengira kita menguasai apa yang terjadi, justru biasanya di situ ada godaan yang besar.

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus,

Rabu yang baru lewat kemaren, pada 14 Februari 2013, adalah hari Rabu Abu yang menandakan dimulainya masa puasa 40 hari yang dilakukan oleh orang Kristen – kebanyakan yang melakukannya adalah umat Katolik. Puasa dilakukan sebagai tanda solidaritas dengan Yesus yang juga melakukan puasa 40 hari di padang gurun, juga peringatan sebelum Yesus disalibkan di Jumat Agung dan bangkit pada Paskah.

Umat Katolik akan merayakan masuknya masa puasa ini dengan perayaan carnival, di mana orang akan berpesta untuk memulai masa tenang dan masa puasa. Jadi mereka akan bersenang-senang sebelum memasuki masa diam. Sayangnya, perayaan carnival di brazil misalnya hanya dirayakan sebagai perayaan sukaria, pesta mabuk, dan banyak yang lupa untuk melakukan puasa.

Anda bisa mengikutinya dengan berpantang dari hal-hal yang anda sangat sukai, misalnya facebook, makan daging babi panggang, atau hal kecil lainnya seperti berhenti merusak lingkungan, menggunakan lebih sedikit plastic dll.

 

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus,

Hal berpuasa menunjukkan beberapa hal penting mengenai pribadi Yesus. Ibrani 4:15 mengatakan bahwa Yesus sudah “turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” Yang dimaksud dari penulis kitab Ibrani adalah kisah percobaan Yesus. Puasa 40 hari hanya pernah dicapai oleh Musa (Kel. 34:28) dan oleh Elia (1 Raj. 19:8), dan karena itu tidak mengherankan kalau Yesus juga dimuliakan di atas gunung bersama Musa dan Elia (Mark. 9:2-9).

Setelah berpuasa 40 hari dan 40 malam, maka laparlah Yesus. Di sini, untuk pertama kali, Yesus menunjukkan kebutuhannya sebagai seorang manusia: akan makanan. Ini menunjukkan bahwa sebagai manusia, Yesus merasa apa yang kita rasakan, kesedihan, kesakitan, kelaparan, kemarahan, kekecewaan, ketakutan, dan lainnya. Allah mengizinkan anakNya untuk mengalami percobaan ini. Kita juga mengalami percobaan yang sama untuk menjadi lebih kuat setelah berhasil mengatasinya.

Sang penggoda, Iblis, berusaha untuk menggoda Yesus meskipun dia tahu bahwa Yesus adalah anak Allah. Bayangkanlah hal ini juga terjadi pada kita manusia biasa yang menjadi pengikut Kristus. Kristus saja digoda oleh iblis, apalagi kita manusia biasa.

 

Cobaan pertama adalah rasa lapar.

Coba pikir, kapan kita paling cape, stress, lapar, di situ biasanya kita sudah tidak bisa berpikir dengan jernih. Kalau kita masih ingat cerita Pdt Mangapin Sibuea dan bagaimana dia bisa mempengaruhi pengikutnya, adalah ketika mereka sedang berpuasa, capai, dan akhirnya dia bisa meng-indoktrinisasi mereka. Dia membuat pengikutnya berpuasa, dan memberi mereka pelajaran-pelajaran mengenai teologinya ketika mereka sedang lemah.

Karena itu, kita harus mengetahui kondisi kita juga. Selalu sadar bahwa kondisi di mana kita sering jatuh ke dalam pencobaan adalah ketika kita sedang lemah secara fisik. Kalau begitu apakah kita tidak bisa menghindarinya? Tidak. Karena ketika Tuhan Yesus sedang lemah, dia berhasil mengatasi cobaan tersebut.

Saudara, bayangkan Yesus yang punya kuasa untuk mengubah batu jadi roti digoda untuk melakukannya. Sebuah godaan yang masuk akal bukan. Ini adalah godaan yang pertama. Untuk memakai kuasa yang kita miliki untuk kepetingan diri sendiri. Kedengarannya sangat masuk akal. Jadikanlah batu ini menjadi roti. Ternyata, Yesus menjawab, manusia bukan hidup dari roti saja (Ulangan 8:3). Di tengah-tengah kondisinya yang lemah, Tuhan Yesus sanggup menolak untuk menggunakan kekuasaanNya untuk kepentingan dirinya sendiri.

Bukan hanya lapar, orang juga sering terjatuh dalam cobaan ketika dia sedang sakit, atau sedang membutuhkan uang.

Pencobaan kedua ternyata lebih menakjubkan. Iblis menggunakan Alkitab untuk kepentingannya dan dia mengutip Mazmur 91:10-11 (buka bersama). Bayangkan, Iblis juga menggunakan ayat Alkitab untuk kepentingannya menggoda Yesus. Apakah kita sadar bahwa Iblis menggunakan Alkitab untuk kepentingannya sendiri dan memelintirnya sedemikian rupa untuk menggoda Yesus? Kita harus sadar bahwa musuh kita juga bisa menggunakan Alkitab juga. Itu yang terjadi selama ini, banyak orang menggunakan Alkitab untuk memenuhi kepentingannya sendiri. Ini adalah godaan yang sangat berbahaya. Karena itu kita harus benar2 mengenali apa isi Firman Allah, dan jika tidak, kita akan dengan mudah dikelabui dan ditipu. (bagaimana jika ada yang mengatakan menurut Yudas 2:5, kita harus memberikan segala harta benda kita kepada imam, sementara yudas 2 saja tidak ada dalam alkitab.bayangkan dengan penggunaan alkitab yang sewenang-wenang untuk menghakimi orang lain atau menghasut orang untuk melakukan sesuatu, misalnya perang, padahal itu sebenarnya adalah untuk kepentingannya sendiri).saudara, ingatlah bahwa iblis adalah ahlinya tipu menipu.

Tapi kita harus tahu, apa kata Yesus, dia mengatakan janganlah kita mencobai Tuhan Allah.(Ul 6:16 Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu), Anak Allah tidak akan mencobai Bapa-Nya untuk hal yang begitu bodoh dan magis. Godaan sesungguhnya di sini adalah untuk mentes iman dan kepercayaan Yesus kepada Allah, untuk membuktikan bahwa dia benar-benar Anak Allah. Sama seperti kita juga yang kadang-kadang ingin mengetes apakah benar Allah bisa melakukan ini atau itu. Saya sering melihat lawak atau lelucon yang selalu menghina Tuhan dan menguji kalau benar, maka dia menantang untuk disambar petir pada waktu itu juga. Cuma, kalau Tuhan menyambarnya, maka menurut saya Tuhan justru turun ke levelnya.

… (ya tuhan, jika kau benar2 ada ….) Jadi Iblis mengutip ayat dari Alkitab, dan mengambil sedikit kebenaran dan memutarbalikannya untuk kepentingannya sendiri.

Yesus, yang secara fisik sudah lemah, dan karenanya Iblis memiliki keuntungan untuk lebih mudah menggodanya, ternyata bisa melawan godaan tersebut. Itu karena Yesus juga tahu bagaimana menggunakan Alkitab dengan benar.

 

Saudara-saudara yang terkasih di dalam Kristus.

Pada akhirnya kita melihat tujuan Iblis yang sesungguhnya. Pencobaan ketiga adalah menjanjikan seluruh kekuasaan di bumi kepada Yesus, jika dia mau menyembah Iblis. Jawaban Yesus (Ul 6:13) adalah Anak Allah hanya menyembah Bapanya yang di surga. Iblis pada akhirnya menunjukkan identitasnya yang sesungguhnya. Dia ingin disembah seperti Allah, bahkan dia berani mencobai sang Anak Allah sendiri. Pada akhirnya, Yesus menghardik Iblis untuk pergi.

Banyak juga yang jatuh ke dalam godaan terakhir ini, bersekongkol dengan Iblis demi kekuasaan sesaat. Cerita-cerita tentang pesugihan, atau jimat, atau apapun yang diceritakan memberikan kekuasaan menjadi incaran orang-orang yang mencintai kekuasaan duniawi. Di antara jemaat kristen juga saya masih menghadapi orang yang percaya kepada Tuhan, tapi ternyata mendukakannya dengan praktek yang menunjukkan bahwa dia percaya kepada kekuatan lain. Ada yang memakai jimat, atau ritual-ritual yang membawa hari menjadi sukses, misalnya melangkah kaki kanan, atau beberapa kepercayaan kita lainnya. Saya melihatnya sebagai kebudayaan, dan  kita laksanakan bukan karena percaya itu akan betul-betul terjadi, namun lebih sebagai adat yang merupakan sistem sosial. Iblis akan menyerang kita di saat paling lemah.

Ini adalah salah satu petunjuk bahwa kita harus terus menolak godaan Iblis. Ternyata Iblis tidak bisa melawan Yesus.

 

Saudara-saudara yang terkasih di dalam Kristus.

Firman Tuhan hari ini mengatakan bahwa godaan dari Iblis akan selalu datang. Dia akan datang justru pada saat kita sedang lemah. Lemah secara fisik, ataupun mental. Kita akan digoda untuk memenuhi kebutuhan kita, sambil mengatakan bahwa itu bisa ditolerir.

Kita akan digoda ketika kita sedang mencari pemuasan kebutuhan duniawi kita. Untuk memenuhi kebutuhan daging. Godaan itu akan mencoba membeir jalan keluar bagi kesulitan kita. “Jika engkau begini, maka engkau akan bahagia. Jika kau begitu kau akan bahagia, kau akan punya banyak uang,” Kelihatannya memang masuk akal dan sangat membantu, tetapi pada akhirnya justru Iblis tidak dapat memberi apa2 kepada kita. Iblis tidak dapat memberikan kebahagiaan. Dia bisa menawarkan dunia, tetapi tidak persekutuan abadi dengan Allah. Hanya hidup dengan Allah yang mampu memberikan kita kehidupan bahagia.

Kita telah diberikan petunjuk bagaimana mengatasi cobaan tersebut. Yesus menunjukkan bahwa dia tidak mencari pemuasan bagi kebutuhan materialnya, seperti makanan ketika dia lapar, meskipun dia mampu untuk melakukan itu. Dia tidak membuat sesuatu yang spektakuler dari kedudukan dan kemampuannya, atau bersahabat dengan iblis demi kekuasaan.

Yesus muncul sebagai seorang yang taat kepada kehendak bapanya. Sikapnya yang demikian merupakan teladan bagi kita yang mungkin juga dicobai untuk hanya memperhatikan barang2 material, untuk menentang allah, atau untuk mencari pengaruh dan kekuasaan tanpa memperhatikan keadilan dan moralitas.

 

Saudara-saudara yang terkasih di dalam Kristus.

Kita telah belajar, jadilah orang yang setia kepada Allah di dalam Kristus, kenali kelemahan kita, pahami isi Alkitab, dan usirlah Iblis yang menggoda kita. Kita bisa melakukannya jika kita selalu hidup dalam Kristus. Tuhan akan membantu kita. Amin.

 

Matius 4:1-11

4:1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. 4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. 4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” 4:4 Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” 4:5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, 4:6 lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” 4:7 Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” 4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, 4:9 dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” 4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” 4:11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. 

 

 

Viewed 33643 times by 14341 viewers

One Comment

  1. Pingback: Matius 4:1-11 Renungan - KATEKESEKATEKESE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *