Puasa Dan Masa Pra-Paskah

fastingPuasa Dan Masa Pra-Paskah

 (Pdt. Binsar Pakpahan)

 

Tahukah anda bahwa tradisi puasa sangat umum dilakukan dalam kekristenan? Apa puasa itu? Apakah anda pernah puasa? Puasa apa yang anda lakukan dan untuk apa?

Setelah Rabu Abu, hari pertama minggu Pra-Paska, umat Katolik dan beberapa aliran Protestan di seluruh memperingatinya dengan berpuasa. Masa pra-paska (Lent) adalah masa persiapan, melalui doa, pertobatan, dan menyangkal diri untuk mengingat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. menurut Injil Matius, Markus dan Lukas, Yesus berpuasa 40 hari sebelum memulai pelayananNya. Karena itu masa pra-paska juga dilambangkan sebagai puasa 40 hari sebelum kemenangan Kristus dalam melawan godaan Iblis.

Kenapa dimulai dari Rabu? Karena 46 hari dari Paska jatuh pada hari Rabu. Kenapa 46 hari hari? Karena dalam puasa 40 hari ada 6 hari libur dari puasa, yang jatuh di setiap hari Minggu. Hari Minggu tidak termasuk dalam puasa, bahkan sering disebut sebagai hari pesta. Tradisi ini sendiri sudah dimulai di tahun 900, dan tidak berasal dari perayaan lain.

Rabu Abu adalah hari di mana kita memulai puasa dengan menorehkan abu di dahi dan mengingat bahwa manusia berasal dari debu dan kembali menjadi debu (Kej. 3:19). Dengan tindakan ini, kita memulai masa berpuasa, berpantang, dan beramal. Dalam tradisi Katolik, masa puasa ini dibuka dengan pesta karnaval (misalnya di Brazil). Sayangnya, pesta pembukaan ini sering tidak diikuti dengan puasa itu sendiri.

Puasa dilakukan sebagai tanda solidaritas dengan Yesus yang juga melakukan puasa 40 hari di padang gurun, juga peringatan sebelum Yesus disalibkan di Jumat Agung dan bangkit pada Paskah. Puasa 40 hari hanya pernah dicapai oleh Musa (Kel. 34:28) dan oleh Elia (1 Raj. 19:8), dan karena itu tidak mengherankan kalau Yesus juga dimuliakan di atas gunung bersama Musa dan Elia (Mark. 9:2-9).

 

PUASA

Tetapi apa itu puasa? Ester 4:15-16 menyebutkan bahwa puasa adalah tanpa makan atau minum. Biasanya dimulai dari matahari terbit hingga matahari terbit (Imamat 23:32). Jadi intinya, puasa adalah menahan diri dari makanan atau minuman untuk jangka waktu tertentu.

Puasa dilakukan sebagai bagian dari usaha kita untuk mendekatkan diri pada Allah. Usaha ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tapi juga untuk kepentingan orang yang ada di sekitar kita. Puasa juga dilakukan bukan untuk kesucian diri saja, melainkan harus tetap memperhatikan mereka yang ada di sekitar kita. Pada zaman Yesaya, ketika bangsa Israel berpuasa, mereka berpuasa untuk pembebasan pribadi mereka sendiri, tapi mereka tidak peduli dengan orang lain di sekitar mereka yang kelaparan, telanjang, dan tunawisma. Allah ingin mereka memiliki hati, untuk berpuasa tentang kebutuhan spiritual orang lain serta mereka sendiri. Allah memberitahu kita bahwa puasa membawa kita lebih dekat kepada kehendak Tuhan, dan kehendakNya adalah memiliki kerendahan hati, cinta, dan kepedulian terhadap orang lain. Dengan jenis sikap dalam karya puasa dan baik, Allah menjanjikan, “Kemudian kamu harus panggil, dan Tuhan akan menjawab, engkau akan menangis, dan Ia akan berkata, ‘Inilah aku.” “(Yesaya 58:9).

Ini adalah prinsip yang paling penting dari puasa, untuk mendekatkan diri kepada Allah dan untuk mencari kebenaran-Nya dan kehendak-Nya dalam hidup kita. Ketika kita melakukannya dengan benar, maka Allah akan mendengarkan doa kita. Sekarang, dengan prinsip ini, puasa tidak hanya soal berhenti makan atau minum, tetapi soal mendisiplinkan diri untuk lebih dekat lagi kepada Allah.

Puasa tentu harus dikombinasikan dengan doa. Tanpa doa, puasa hanya menjadi diet. Dengan berpuasa anda akan merasakan kedekatan dalam level yang lain dengan Allah. Ketika kita berhasil menguasai keinginan badan/duniawi kita, maka kita juga melatih kehidupan spiritual kita menuju level yang lebih baik lagi. Mereka yang melakukan puasa dengan rutin biasanya lebih dapat mengontrol emosi, tenang, dan lebih bisa mengendalikan dirinya.

Salah satu prinsip puasa yang lain adalah: “Selain itu, ketika Anda cepat, jangan seperti orang-orang munafik, dengan wajah sedih karena mereka menjelekkan wajah mereka bahwa mereka mungkin tampak pria untuk menjadi puasa Sesungguhnya,. Aku berkata kepadamu, mereka pahala mereka.. Tapi kau, ketika Anda cepat, meminyaki kepala dan mencuci muka Anda, sehingga Anda tidak tampaknya laki-laki untuk berpuasa, tetapi Bapamu yang di tempat rahasia, dan Bapamu yang melihat secara rahasia akan menghargai Anda secara terbuka “. (Matius 6:16-18)

 

BERBAGAI TUJUAN PUASA DALAM ALKITAB 

A. Sebagai tanda kesedihan

Puasa dapat dianggap sebagai ekspresi duka dari seseorang untuk peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, atau kehidupan umat. Puasa dapat dilakukan bersama-sama atau sendiri.

  1. Untuk peristiwa tragis (Hakim-hakim 20:26; 1 Sam. 31:13 Est. 4:3; Yer. 14:1-12;).
  2. Untuk kesedihan pribadi (1 Sam. 1:7-8, 20:34, Ayub 3:24).

B. Sebagai Tanda Pertobatan dan Mencari Pengampunan

Jika seseorang ingin bertobat, dan memohon ampun dari Tuhan, dia bisa memulainya dengan puasa. Hal ini juga dapat dilakukan oleh sebuah kelompok, atau bahkan sebuah bangsa. Pertobatan ditunjukkan dengan menahan diri dari makanan atau minuman.

  1. Dosa bangsa atau kelompok (Kel. 34:28 / Ul 9:9, 18; Ezra 9:1-10:17; Neh. 1:4-7, 9:1; Dan 9:3-14; Za 8:16-19); Yunus 3:5-9.
  2. Dosa Pribadi (2 Sam 12:16-23; 1 Raja-raja 21:27-29, Mazmur 69:10; Kis 9:9).
  3. Meskipun tidak begitu sering terjadi, banyak tokoh dalam Alkitab juga berpuasa untuk dirinya sendiri (1 Sam 1:7-11; Neh 1:11; Mazmur 109:21-24; Dan 9:3, 10:1-3).
  4. Untuk sukses dalam pertempuran (Hakim 20:26; 1 Sam 7:6)
  5. Untuk memohon keluar dari kelaparan (Yer 14:1-12; Joel 1:14, 2:12-15).

C. Membantu orang lain dalam doa kepada Allah

Kita juga bisa berpuasa sebagai doa bagi orang lain yang ada dalam kesusahan. Puasa seperti ini bisa dilakukan untuk anggota keluarga yang sakit, memerlukan pekerjaan, menghadapi kesulitan, dll. (2 Sam 12:16-23; Neh 1:8-10; Mzm. 35:13, Dan 6:18, 9:15-19).

D. Sebagai bagian dari mengalami kehadiran Tuhan

Puasa juga dapat dilakukan sebagai bagian ucapan syukur dan tanda kehadiran Tuhan dalam hidupnya.

  1. Kekuatan Allah yang menguatkan (Kel 34:28 / Ul 9:9, 18, 10:10; 1 Kgs 19:8).
  2. Ketergantungan pada Allah pada saat godaan atau peperangan rohani (Matius 4:2 / Lukas 4:2; Mat 17:21 / Mark 9:29)

E. Sebagai bagian dari Ibadah

Dalam beberapa contoh di Alkitab, puasa ditunjukkan sebagai bagian dari ibadah, pemujaan kepada Allah. Ibadah yang dikaitkan dengan puasa biasanya adalah ibadah khusus yang meminta pertolongan Allah akan suatu hal dalam hidup (Neh 9:1; Ester 9:31, 58:3 Yes, Yer 36:6-9; Za 7:3-5, 8:19, Kisah Para Rasul 27:9).

F. Sebagai tindakan yang terkait dengan pelayanan khusus

  1. Persiapan untuk pelayanan yang penting (Matius 4:2 / Lukas 4:2; Kisah Para Rasul 9:9, 13:2-3, 14:23).
  2. Perintah khusus dari Allah sementara bernubuat (1 Raja-raja 13:1-22).
  3. Penderitaan demi Injil (2 Kor 6:5 / 11:27).

 

KEBIASAAN YANG SALAH DALAM BERPUASA

  1. Puasa sambil tetap terlibat dalam tindakan munafik atau sikap (1 Sam 28:20; 1 Raj 21:9-12; Yes. 58, Yer 14:10-12, Yer 36:6-26, Zak 7:3-14; Mat 6:16-18; Lukas 18:12).
  2. Puasa sebagai serius mengikat untuk sumpah bodoh atau berdosa (1 Sam 14; Kisah Para Rasul 23:12-21).
  3. Sebuah penolakan merajuk untuk makan (1 Raj 21:4).
  4. Salah menghubungkan ketidakmampuan untuk makan sebagai hajaran Allah (Ayub 33:19-20).

 

BEBERAPA CONTOH METODE PUASA

Kunci puasa adalah memilih jenis terbaik yang sesuai dengan kemampuan anda, untuk membantu Anda fokus pada Tuhan. Ingat, tujuan puasa juga bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk orang lain, atau sebuah pekerjaan, dan ini bisa dikombinasikan dengan tujuan lain. Tujuan puasa di atas bisa dikombinasikan dengan beberapa metode di bawah ini.

  1. Puasa makan hanya sekali atau dua kali. Anda memilih hanya makan sekali atau dua kali sehari untuk jangka waktu tertentu, misalnya seminggu atau sebulan.
  2. Puasa semua makanan untuk jangka waktu tertentu, misalnya puasa makanan selama 3 hari, hanya minum.
  3. Puasa semua makanan dan minuman untuk jangka waktu tertentu, misalnya puasa total selama beberapa hari.
  4. Puasa membatasi makanan dan minuman, misalnya memilih makanan yang disukai dan tidak mengkonsumsinya selama beberapa hari.
  5. Puasa hiburan atau membaca, misalnya anda mengambil aktivitas yang anda sukai dan memilih untuk tidak melakukannya untuk beberapa waktu.

 

Pertanyaan untuk diperdalam lebih lanjut:

  1. Apakah puasa itu penting bagi anda? Dan kenapa?
  2. Puasa seperti apa yang telah/pernah saudara Lakukan? Apakah tujuan saudara tercapai setelah puasa?
  3. Apa posisi puasa dalam kehidupan anda sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah?

Viewed 45285 times by 9435 viewers

One Comment

  1. Thanks for this valuable learning. somehow ada bagian yang perlu di edit biar ga bingung bacanya *__* hehehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *