Dicari: Raja yang Adil

Khotbah HKBP Pulomas 6 Januari 2013Khotbah Minggu 6 Januari 2013 | Minggu Epifania HKBP Pulomas | Mazmur 7:1-7; 11-14

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus,

Apa tugas seorang pemimpin yang baik? Apa tugas seorang presiden, perdana menteri, atau raja/ratu dari sebuah negeri? Umumnya kita menghendaki pemimpin yang adil, lalu bisa membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Semua rakyat menghendaki seorang pemimpin yang adil.

Perbedaan konsep raja dahulu dengan sekarang. Kalau sistem kerajaan/monarki, yang sekarang sudah sangat jarang di dunia ini, terjadi dengan sistem pengangkatan dan biasanya diteruskan oleh keturunan oleh raja sebelumnya.

Sekarang pemimpin yang ada, apalagi di zaman demokrasi ini, adalah pemimpin yang dipilih oleh rakyatnya. Sayangnya sulit sekali mencari keadilan masa ini di Indonesia. Apalagi sistem peradilan Indonesia yang semakin bobrok?

Coba kita lihat apa yang terjadi sekarang, terutama di Indonesia:

A. Penjara yang nyaman untuk para koruptor, dibandingkan dengan penjara yang lain untuk orang miskin. Kita masih ingat kasus Artalyta yang ditemui memiliki kamar mewah di Rutan Salemba karena dia sanggup membayar segala fasilitas tersebut.

B. Kasus sandal jepit. Pada tahun 2011 seorang bocah dituduh mencuri sandal seorang anggota kepolisian. Bocah ini kemudian dianiaya, lalu dipaksa mengaku meskipun sandal yang digunakan sebagai barang bukti merk Ando berbeda merk dengan sandal Eiger yang hilang, dan akhirnya dibawa ke pengadilan. Hakim memvonis sang bocah bersalah oleh hakim Pengadilan Negeri Palu. Banyak orang yang simpati mengirimkan ribuan sandal jepit ke markas kepolisian sebagai tanda keprihatinan atas kinerja institusi pengayom masyarakat tersebut.

C. Kasus Nenek Minah. Nenek Minah asal Banyumas divonis 1,5 bulan kurungan karena mencuri 3 buah kakao. Dia pun meminjam uang Rp.30.000,- untuk ongkos dari rumah ke pengadilan. Ongkos beliau bahkan 3 kali lipat lebih mahal dari nilai barang yang dicurinya. Kalau dibandingkan dengan berbagai kasus lain, apalagi yang menyangkut pejabat, Nenek Minah perlu diacungi jempol karena tidak lari dari pengadilan dengan alasan sakit. Kalau dia tidak datang, maka hukuman lebih berat bisa diberikan kepadanya, berbeda dengan beberapa tersangka kasus korupsi kita yang selalu sakit kalau hendak diperiksa.

D. Kasus iPad. Dian (42) dan Randy (29) ditahan karena menjual 2 iPad yang mereka beli di Singapore saat berlibur. Mereka dikenai pasal yang menuntut setiap barang elektronik yang dijual di Indonesia harus memiliki opsi bahasa indonesia dalam sistem operasinya. Sementara itu, banyak kasus jual beli narkoba, illegal logging yang tidak disentuh karena memiliki kekuatan perlindungan oknum aparat di belakangnya.

 

Berbagai hal di atas menunjukkan bahwa keadilan masih menjadi hal yang langka di Indonesia.

Keadilan dalam bidang kebebasan beragama juga tidak terjadi. Presiden buka suara untuk bicara soal kasus Ariel, tetapi soal penutupan gereja di GKI Taman Yasmin dan HKBP Filadelfia, dan 9 gereja di Aceh Tenggara, dan puluhan gereja lainnya, dia hanya diam membisu, bahkan kiriman puluhan ribu kartu pos juga tidak mempengaruhinya.

 

Saudara-saudara terkasih dalam Kristus,

Mazmur ini diduga masih ditulis oleh Raja Daud (ay. 20) sebagai akhir dari seluruh mazmur yang ditulisnya ketika menjadi raja (Mzm. 42-72), meskipun ada juga yang mengatakan bahwa ini ditulis oleh Salomo, seperti yang tertulis di awal pasal 72 ini. Ini adalah doa ketika raja Salomo mulai bertahta dan berisi harapan mengenai Bagaimana seorang raja seharusnya memerintah. Dalam beberapa bagian, mazmur ini bahkan menggambarkan tentang harapan akan seorang Raja yang menjadi Raja atas segala raja, yaitu Yesus, yang akan memerintah sampai ke ujung bumi (ay. 8).

Doa ini dipanjatkan agar raja yang memerintah Israel menjadi raja yang adil dan memperhatikan nasib raktyatnya. Raja yang memerintah di dunia adalah perwakilan Allah yang harus mewakili karakter dari Allah, yaitu adil, dan penuh kuasa, dan menolong kaum yang lemah. Karena itu, karakter raja yang memimpin harus mewakili sifat Allah ini. Seorang raja yang memimpin umat Allah harus selalu mengingat tugasnya ini.

Kata hukum di ayat 1, mishpat menunjuk kepada fungsi dari pemerintahan bukan hanya kepada pengadilan. Kata keadilan di ayat 2 menunjuk kepada tsedeqah menunjuk kepada semua aspek dari keadilan yang berhubungan dengan tindakan yang menegakkan keadilan. Semua raja haruslah adil. Itulah pesan yang diberikan kepada Raja Salomo, dan harapan yang dipanjatkan kepada Allah untuk kedatangan seorang pemimpin yang adil.

Seorang raja juga harus memiliki belas kasih, menolong yang miskin dan tertindas, terutama menolong mereka yang tersingkirkan dan tidak pernah ditolong. Ayat 11-14 mengandung harapan dan juga keinginan dari pemazmur mengenai raja yang sesungguhnya. Inilah ciri seorang raja yang sesungguhnya. Karena itu, semua raja Israel – lalu menjadi Yehuda – keturunan Daud yang pernah ada, atau semua raja Manusia yang lain, tidak akan bisa memenuhi harapan ini sepenuhnya. Karena itu harapan ini hanya akan bisa dipenuhi di dalam diri Yesus, sang Raja yang adil dan penuh belas kasih.

 

Ada tiga pesan yang ingin disampaikan oleh firman Tuhan hari ini.

Pertama, bahwa kita sebagai anak raja juga wajib bersikap adil dan penuh belas kasih. Sebagai anak Allah, kita semua adalah pewaris tahta Kerajaan Allah, dan karenanya kita menjadi anak-anak Allah yang diharapkan juga bersikap seperti sang Raja, dengan adil dan belas kasih. Kita diharap berbuat adil bukan hanya untuk kaum pemimpin atau orang kaya.

Sayangnya keadilan juga datang dari diri kita. Kita sering berlaku tidak adil. Bukan hanya dalam skala besar, tapi juga dalam skala sehari-hari. Karena itu ingatlah, dalam kelakuanmu sehari-hari bahwa engkau adalah anak raja, dan engkau diharap untuk berlaku adil.

(tempat parkir – atau bahkan keadilan/diskriminasi wajah – bukan diskriminasi ekonomi saja)

Kedua, ketika kita memilih raja, maka pilihlah raja yang penuh dengan kasih dan yang adil. Sekarang adalah era demokrasi, di mana pemilihan raja menjadi hak rakyat. Meskipun rakyat kita juga belum bijaksana dalam memilih, namun, saatnya kita juga menjadi cerdas dalam memilih. Jangan memilih karena persaudaraan, tetapi saudara yang tidak adil. Pilih pemimpin yang bisa menerapkan rasa keadilan.

Dalam era keterbukaan seperti sekarang ini, kita bisa melihat berbagai macam ketidakadilan di media massa. Kita bisa melihat siapa yang baik dan buruk. Karena itu kembali ke poin pertama, sebagai anak raja kita harus bisa menjaga rasa keadilan, terutama untuk mereka yang terpinggirkan.

Masyarakat juga sepertinya selalu memiliki standar ganda apabila itu berhubungan dengan orang yang akan mereka pilih sebagai raja mereka. Orang di Amerika Serikat juga sepertinya terobsesi untuk pemimpin yang baik, rumah tangga benar, karena mereka adalah panutan meskipun rakyatnya banyak yang bercerai dan kehidupan rumah tangganya hancur. Misalnya tiger woods, dll.

Di indonesia, kita juga melihat hal ini terjadi pada tokoh2 yang kehidupan keluarganya selalu berada dalam sorotan publik. – ketika seorang pemimpin baru terpilih, seperti Jokowi, kita semua tentu memiliki harapan yang besar untuk keberhasilan seorang pemimpin yang adil, yang mendengar suara rakyat banyak.

Yang ketiga adalah pesan tentang kedatangan raja yang adil dan penuh kasih, yaitu Yesus Kristus. Pemazmur dapat merasa bahwa nanti akan datang seorang mesias, raja yang membawa pembebasan dan keadilan bagi semua orang. Raja inilah yang membuat kita semua masih memiliki harapan dalam kehidupan kita. Kalau segala sesuatu terlihat tidak baik, janji akan kedatangan raja ini membuat kita siap dalam pengharapan.

Tetapi kita harus sadar juga bahwa keadilan Allah datang dalam bentuk yang mungkin tidak sama dengan keadilan versi Manusia. Konsep keadilan kita juga kadang-kadang masih banyak bergantung kepada kemanusiaan kita.

– cerita mengenai perbedaan persepsi arti keadilan dalam sisi teologis dan hukum.

Saudara-saudara terkasih,

Karena itu, berpengharapanlah karena akan ada raja yang berkeadilan, dan juga memperhatikan mereka yang terpinggirkan. Bersikaplah seperti anak raja dan berlakulah adil dalam hidupmu. Kalau engkau tidak mengerti apa keadilan Tuhan, berdoalah, dan lakukanlah kebenaran. Amin.

 

Mazmur 72

72:1 Dari Salomo. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada rajadan keadilan-Mu kepada putera raja! 72:2 Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! 72:3 Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! 72:4 Kiranya ia memberi keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu, menolong orang-orang miskin, tetapi meremukkan pemeras-pemeras! 72:5 Kiranya lanjut umurnya selama ada matahari, dan selama ada bulan, turun-temurun! 72:6 Kiranya ia seperti hujan yang turun ke atas padang rumput, seperti dirus hujan yang menggenangi bumi! 72:7 Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan!

72:11 Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya! 72:12 Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; 72:13 ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin. 72:14 Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan, darah mereka mahal di matanya.

 

Viewed 22658 times by 5623 viewers

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *