Baptisan Sebagai Pemilihan Allah

Khotbah Baptisan

Josephine Shan Mei Loa

 

Baptisan Sebagai Pemilihan Allah

 

Yehezkiel 36:24-28

Saudara-saudara terkasih dalam Kristus,

Banyak dari kita ingin punya kontrol atas banyak hal. Kita ingin bisa mengatur apa yang terjadi dalam hidup kita, atau dalam hal di sekitar kita. Ketika kita tidak bisa mengatur apa yang terjadi di sekitar kita, maka kita menjadi resah. Hal ini juga berhubungan dengan hari ini. Banyak yang mengira bahwa anda memilih untuk berada di sini pada hari ini. Mungkin anda mengira, bahwa saya ingin ke gereja hari ini, menghadiri baptisan, atau kebaktian biasa, atau mungkin mau mendengar khotbah pendeta hari ini. Intinya, anda ingin memegang kontrol atas hidup anda, dan anda ingin memilih hal yang anda inginkan. Tetapi sebenarnya banyak hal yang ada dalam hidup ini berada di luar kontrol anda. Banyak hal dalam dunia ini juga saling berhubungan, sehingga apa yang anda kira adalah keputusan anda sendiri sebenarnya adalah hasil dari rentetan peristiwa yang mungkin tidak pernah anda pikirkan sebelumnya.

Saya baru kembali dari Indonesia Februari yang lalu. Dalam perjalanan pulang, pesawat saya tertunda di Kuala Lumpur, dan saya diminta memilih untuk tinggal 4 jam lebih lama di Kuala Lumpur atau langsung terbang ke Jakarta. Tentu saya memilih tinggal karena mereka menawarkan voucher 100 euro bagi yang tinggal. Saya kira itu adalah pilihan saya. Tapi sebenarnya yang terjadi saat itu adalah hasil rentetan panjang berbagai peristiwa.

Kekacauan sudah terjadi dari Schiphol. Pesawat yang saya naiki dari Schiphol ternyata ditukar KLM menjadi pesawat yang berkapasitas lebih kecil. Karena pesawat ditukar, mereka harus mengatur ulang semua seats secara manual, karena sistem komputer mereka sedang rusak. Ground staff berhasil melakukan tugasnya dan menaikkan semua penumpang ke dalam pesawat. Ternyata mereka lupa memberitahu bandara Kuala Lumpur  mengenai pergantian pesawat ini.

Di Kuala Lumpur semua orang diminta untuk keluar dari pesawat – termasuk penumpang transit – dan meninggalkan handbaggage di dalam pesawat. Sayangnya kebanyakan penumpang transit tidak bisa masuk lagi karena kesalahan perhitungan jumlah penumpang. Schiphol lupa memberitahu pertukaran pesawat, sehingga KLM harus meminta 30 sukarelawan untuk tinggal 4 jam lebih lama di Kuala Lumpur dengan kompensasi voucher 100 euro.

Yang terjadi sebenarnya adalah KLM mengirim pesawat yang harus saya naiki untuk menjemput warga negara Belanda di Mesir karena demonstrasi yang terjadi di sana.

Demonstrasi di Mesir terjadi untuk meminta Presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri setalah 30 tahun berkuasa. Gerakan ini dimulai 25 Januari 2011 di Kairo.

Gerakan meminta Hosni Mubarak turun sebenarnya sudah dimulai dari tahun 2008 ketika ada network group Facebook yang mendukung demonstrasi pekerja.

Wael Ghonim, seorang pegawai Google di Mesir yang ditangkap oleh pemerintahan, juga ikon revolusi di Mesir, berkata bahwa Facebooklah yang memulai Egyptian Revolution 2.0. melalui social network seperti ini orang jadi tahu tentang apa yang terjadi di Mesir.

Facebook sendiri dimulai tahun 2003 oleh seorang mahasiswa Harvard bernama Mark Zuckerberg di kamar asramanya.

Apa yang Mark lakukan di 2003 membuat saya memilih tinggal lebih lama 4 jam di Kuala Lumpur untuk menerima voucher 100 euro dari KLM.

Intinya, kita sering mengira bahwa kita sendirilah yang memegang kontrol atas pilihan yang kita ambil. Sebenarnya tidak, pilihan kita sendiri adalah hasil dari berbagai pilihan lain yang dibuat oleh orang lain. Hari ini, kita melihat bahwa pilihan kita untuk menjadi umat Allah justru berasal dari Allah sendiri. Bahwa kita berada di sini hari ini adalah pemilihan Allah sendiri.

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus,

Hari ini adalah minggu Pra-Paskah ke 6. Minggu depan adalah minggu Palma, ketika kita memperingati masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebelum dia ditangkap dan disalibkan. Pada hari ini kita juga menyaksikan sebuah peristiwa istimewa, yaitu baptisan kudus dari Josephine Shan Mei Loa.

Cerita hari ini adalah tentang nubuat Nabi Yehezkiel mengenai pemulihan Israel. Dalam kitab Yehezkiel, Allah berbicara kepada orang-orang Israel yang berada di dalam masa pembuangan. Bangsa Israel dibuang karena kesalahan mereka. Mereka mempercayakan kekuatan sendiri dan bukan kekuatan Allah. Ketika mereka dibuang, Allah juga berinisiatif untuk menyelamatkan mereka. Bacaan kita ini adalah janji penyelamatan Allah bagi bangsa Israel yang terbuang. Penyelamatan ini dilakukan Allah karena Allah ingin menunjukkan kekudusanNya kepada bangsa-bangsa yang menjajah Israel (Yeh. 36:23).

Karena itu Allah berkata bahwa  Allah akan “menjemput Israel dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. (ayat 24). Allah sendiri yang akan mengumpulkan umatNya dan membawa mereka kembali ke tanah yang dijanjikan Allah.

Saudara-saudara, salah satu pesan hari ini adalah Allah mengambil inisiatif untuk menyelamatkan Israel. Inilah yang terjadi dalam hidup kita. Allahlah yang memilih kita dan bukan kita yang memilih Allah. Allah mengambil inisiatif terlebih dahulu untuk menyelamatkan kita. Hari ini, melalui baptisan Josephine, kita juga diingatkan bahwa Allah telah mengambil inisiatif untuk memilih Josephine menjadi umatNya. Apabila saudara berada di sini pada hari ini, maka itu adalah rencana Allah dalam mengingatkan kita semua tentang pemilihan Allah ini.

Di dalam hidup kita, kita sering mengira bahwa kitalah yang memilih Allah. Tapi yang terjadi sebenarnya adalah Allah yang memilih kita. Johanes 15:16 mengatakan bahwa bukan kita yang memilih Kristus, melainkan Kristus yang memilih kita. Apa yang kamu punya yang bisa membat Allah memilihmu menjadi umat Allah? Tidak ada. Allah memilih kita karena kasih Allah sendiri.

Buat anda yang berada hari ini di sini, hari ini juga bukan kebetulan. Kehidupan anda bukanlah kebetulan, Allah memilih anda untuk ada di sini dan mendengarkan khotbah mengenai pemilihan Allah ini.

Setelah Allah mengembalikan Israel, Allah akan mencurahkan air jernih, mentahirkan Israel dari segala kenajisan (ayat 25). Terjemahan yang digunakan di bahasa Indonesia kurang tepat, yaitu “mencurahkan” sedang yang benar adalah memercikkan. Penggunaan air dengan dipercik memang sudah digunakan oleh Israel sebagai salah satu tradisi menyucikan dosa. Ayat ini juga digunakan sebagai salah satu bagian Alkitab yang menunjukkan cerita mengenai baptisan dan makna dari baptisan itu. Melalui penyucian air, Israel diberikan hati yang baru, dan roh yang batu, mengganti hati yang keras dengan hati yang taat, serta memberikan Roh Kudus ke dalam batin Israel.

Ini juga arti dari baptisan. Baptisan bukan saja sebagai sebuah titik balik menuju kehidupan yang baru di dalam Allah, itu juga adalah sarana meminta bimbingan Roh Kudus Allah, dan meminta hati yang taat kepada Allah. 1 Petrus 3:21 mengatakan bahwa baptisan juga untuk “memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah – di dalam kebangkitan Kristus.” Mereka yang dibaptis, baik tua atau muda, diberikan bimbingan Roh Kudus dan masuk ke dalam keluarga Allah. Mereka yang dibaptis menjadi umat kepunyaan Allah, yang Allah pilih sendiri.

Melalui baptisan, Josephine juga diberikan sebuah identitas baru. Josephine menjadi anggota keluarga Allah. Baptisan juga sebuah identitas untuk masuk ke dalam kerajaan Allah. Dulu, identitas ini diberikan kepada bangsa Israel dalam rupa sunat. Semua anak laki-laki yang lahir harus disunat. Yesus sendiri berusia 8 hari ketika dia disunat (Lukas 2:21). Lalu tanda ini diganti menjadi baptisan ketika Kristus juga dibaptis dan mengutus kita untuk membaptis dan menjadikan orang menjadi muridNya (Matius 28:19). Bagaimana kita bisa tahu bahwa kita sudah memiliki identitas kerajaan Allah? Melalui baptisan!

Di dalam hidup ini, kita memiliki berbagai jenis identitas. Kita bisa dikenal berdasarkan nama, pekerjaan, suku/etnis, agama, status dalam keluarga, atau bahkan makanan favorit kita. Dari berbagai identitas yang kita miliki, ada beberapa identitas yang dipilihkan untuk kita. Ada beberapa identitas yang kita tidak punya kuasa untuk merubahnya, misalnya warna kulit (kecuali mungkin Michael Jackson). Tapi salah satu identitas penting yang dipilihkan untuk kita adalah nama. Melalui identitas nama, ada sebuah harapan yang diberikan kepadanya. Nama Josephine berarti (God Increases) Shan (good, aardig) Mei (Mooi) Loa. Josephine diharap menjadi seseorang yang baik dan cantik yang selalu diberkati Allah. Ada harapan di balik identitas itu.

Sama seperti memilihkan nama, orangtua juga bisa memilihkan identitas lain yang baik untuk anaknya, selama mereka bertanggungjawab untuk itu. Karena itu juga orangtua memilihkan identitas Kristen buat anak mereka. Ketika orangtua mengetahui sesuatu yang baik dalam identitas sebagai pengikut Kristus, maka mereka mau anak mereka juga datang kepada Kristus (Markus 10:14 “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah r yang empunya Kerajaan Allah). Karena itu kita membawa anak kita masuk ke dalam Kerajaan Allah.Tetapi, kembali lagi kepada cerita pemilihan Allah, ternyata pemilihan ini pun kita imani sebagai pemilihan dari Allah. Hari ini Josephine dipilih Allah untuk masuk sebagai umatNya melalui perpanjangan tangan orangtuanya.

 

Tetapi hal ini tidak berhenti di sini, orangtua, dan jemaat, juga diminta untuk berpartisipasi dalam pendidikan sang anak sehingga dia bisa betul-betul mengenali identitasnya ini. Baptisan adalah pemilihan Allah yang memberi kita identitas baru, sekaligus kekuatan untuk hidup dalam nurani yang baik di dalam Allah.

 

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus,

 

Tentu ada satu saat di dalam hidup ketika seseorang menyadari makna identitas yang diberikan kepadanya. Ada juga orang yang tidak menyukai identitas yang diberikan itu. Seseorang bisa mengganti namanya kalau dia tidak suka. Seorang teman saya bernama “Alit” yang berarti kecil, sementara dia bertumbuh tinggi. Suatu waktu dia dan orangtua memutuskan untuk mengganti namanya dengan “Slamet” (bahasa Jawa: selamat) karena Alit tidak lagi menggambarkan siapa dirinya sesungguhnya.

Identitas sebagai pengikut Kristus adalah sebuah karunia dan tanggung jawab. Sebagai persekutuan orang yang sudah dibaptis, kita dipanggil untuk hidup berdasarkan hati nurani yang takut kepada Allah. Kita hidup sesuai dengan ekspektasi yang diberikan kepada kita, ketika identitas baru diberi melalui baptisan kudus. Kita menjadi umat Allah dan kita harus menjaga identitas kita sebagai anak Allah dengan hidup sesuai Firman Allah. Hanya dengan demikian kita bisa memberi contoh dan bimbingan yang baik bagi orang yang masuk ke dalam identitas baru ini dan juga kepada dunia.  Kita bisa menunjukkan bahwa identitas sebagai umat Allah adalah identitas yang membawa perubahan dan kebanggaan untuk hidup sebagai pengikut Kristus.

Hari ini kedua orangtua juga telah memberikan harapan baru untuk Josephine melalui ayat yang mereka pilih sendiri. Amsal 16:3: “Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.” Kiranya harapan ini bisa melekat pada Josephine, sehingga dia akan selalu menyerahkan perbuatannya kepada TUhan. Kiranya kita juga diajar dan diingatkan kembali untuk selalu menyerahkan semua perbuatan kita kepada Tuhan.

Dalam minggu pra paskah ini, dan juga sakramen baptisan kudus hari ini, kita diingatkan kembali akan kasih Allah kepada kita sehingga dia mengundang siapapun yang percaya masuk sebagai umatNya. Siapapun yang masuk sebagai umatNya, adalah orang yang dipilih Allah sendiri. Kiranya Roh Tuhan turun atas kita untuk mengingat kembali makna pemilihan Allah atas kita yang dipanggil menjadi umatNya. Amin.

 

 

Zondagsoverdenking

Doopdienst van Josephine Shan Mei Loa

 

De Doop als Gods Keuze

 

Dierbaarste zusters en broeders in Christus,

Velen onder ons willen over alles controle hebben. We verlangen om alle gebeurtenissen in ons leven of om ons heen te kunnen regelen. En als wij dat niet kunnen doen, worden wij onrustig. Dat heeft ook met vandaag te maken. Velen denken dat u gekozen hebt om hier vandaag te zijn. Misschien denkt u, dat ik vandaag naar de kerk ga, bij de doop aanwezig zijn, of bij een gewone dienst, of u wil de preek van de dominee beluisteren. De kern is, dat u controle over uw leven wil handhaven, en u wil de keuze aan uzelf voorbehouden. Maar in de werkelijkheid, staan vele dingen in uw leven buiten uw controle. En vele dingen in deze wereld zijn samenhangend, dus wat u denkt uw eigen beslissing te zijn, is in werkelijkheid een hele reeks gebeurtenissen die u waarschijnlijk niet hebt bedacht.

 

Ik ben net uit Indonesië terug, afgelopen februari. Op de terugweg, was mijn vlucht opgehouden in Kuala Lumpur, en mij werd gevraagd om 4 uren langer in Kuala Lumpur te verblijven of terug naar Jakarta. Vanzelfsprekend koos ik voor te blijven aangezien ik dan een voucher van 100 Euro zal krijgen. Ik dacht dat dat mijn eigen keuze was. Maar dat resulteert uit een lange reeks van verschillende gebeurtenissen.

 

De heibel gebeurde al vanaf Schiphol. Mijn vliegtuig vanaf Schiphol was ingeruild met een kleinere vliegtuig. Daardoor waren alle zitplaatsen manueel geregeld, omdat hun computer het niet deed. Het is het grondpersoneel gelukt om alle passagiers in het vliegtuig te plaatsen. Maar ze vergaten deze wisseling aan het vlieghaven van Kuala Lumpur te vertellen.

 

In Kuala Lumpur, moeten alle passagiers uit het vliegtuig – ook die alleen maar voor transit – Alle handbagage moet in het vliegtuig blijven. En helaas veel transit passagiers kunnen er niet meer in, door foutieve telling van het aantal passagiers. Schiphol vergat de wisseling van vliegtuig door te vertellen, dus KLM is noodgedwongen 30 passagiers als vrijwiller langer in Kuala Lumpur te blijven met een compensatie van een 100 Euro voucher.

 

Wat in werkelijkheid ook gebeurde was dit, KLM liet mijn vliegtuig naar Egypte overvliegen om Nederlandse burgers in veiligheid te brengen, vanwege de onlusten aldaar. De demonstraties in Egypte ging om het aftreden van President Hosni Mubarak na 30 jaren regeertijd. Dit gebeurde vanaf 25 januari 2011 in Cairo.

 

Deze beweging om Hosni Mubarak te laten aftreden begon al sinds 2008, toen een netwerkgroep Facebook de arbeidersdemonstratie steunde.

Wael Ghonim, een Google medewerker in Egypte en revolutie ikoon in Egypte, werd gearresteerd, en bekende dat Facebook de egyptische revolutie 2.0 begon, via zulke sociale netwerken weten mensen wat er zoal in Egypte gebeurt.

 

Facebook zelf is in 2003 opgericht  door de Harvard student Mark Zuckerberg in campuskamertje.

Dus wat Mark deed in 2003 resulteert daarin, dat ik voor een vier uren langer verblijf in Kuala Lumpur koos om maar dat envelopje van 100 Euro te kunnen vangen.

 

Vaak menen wij, dat wij controle hebben over onze keuzes. Ondertussen is onze keuze het resultaat van verschillende keuzen van andere mensen. En vandaag zien wij dat onze keuze om tot Gods Volk te horen, juist Gods eigen keuze is. Dat onze aanwezigheid alhier, Gods keuze is.

 

Dierbare gemeente van Christus,

Deze zesde zondag voor Pasen heet de Palmzondag, de herdenking van de intocht van Jezus in Jeruzalem, vlak voor zijn gevangenneming en zijn kruiziging. Wij zien vandaag ook wat een buitengewone gebeurtenis, namelijk de heilige doop van Josephine Shan Mei Loa.

 

Onze overdenking vandaag gaat over de profetie van Ezechiël omtrent het herstel van Israel. In Ezechiël spreekt God tot de Israelieten in ballingschap. Israel zijn verbannen door eigen fout. Ze geloven in eigen kracht en niet in de macht van God. Maar toen ze worden verbannen, zorgt God ook voor hun redding. Onze lezing is Gods belofte om het verbannen volk Israel te redden. Deze redding Gods gebeurt omdat God Zijn heiligheid wil tonen aan alle volkeren die over Israel heersen (Ezech 36: 23)

 

Daarom zei God, dat Hij : ik leid jullie weg bij die volken, ik breng jullie bijeen uit die landen en laat je naar je eigen land terugkeren. (vers 24) God zelf zal zijn volk verzamelen en naar hun beloofde land terugbrengen.

 

Gemeente, een van de lessen van vanmiddag is dat God het initiatief neemt om Israel te redden. En dit gebeurt in ons leven. God kiest ons en niet wij Hem. God heeft als eerste het initiatief genomen ons te redden. Vandaag, door de doop aan Josephine, weten wij dat God Josephine kiest om tot Zijn volk te behoren. Uw aanwezigheid hier, is een blijk van Gods plan, om ons aan Gods keuze te herinneren.

 

In ons leven menen wij vaak dat wij God kiezen. In werkelijkheid kiest God ons. Johannes 15: 16 zegt:  Jullie hebben niet mij uitgekozen, maar ik jullie. Wat hoort tot jullie bezit dat maakt dat God jullie kiest tot Zijn volk ? Niets !! God kiest omdat God liefheeft.

 

Voor u die nu hier aanwezig bent, is vandaag ook geen toeval. Uw leven is geen toeval, God kiest u om hier te zijn en om de overdenking aan te horen over Gods keuze.

 

Nadat God Israel heeft hersteld, goot God rein water, om Israel te reinigen van alle vuil. (vers 25), Ik zal zuiver water over jullie uitgieten om jullie te reinigen van alles wat onrein is, van al jullie afgoden. De indonesische vertaling is niet juist, uitgieten, het moet zijn sprenkelen. Het gebruik van water om te sprenkelen is traditioneel bij de Israelieten al in gebruik om zonden te reinigen. Dit is ook een deel van de bijbel over de doop en de betekenis ervan. Door watersprenkeling krijgt Israel een nieuw hart en een nieuwe geest, ter vervanging van een harde hart met een gehoorzaam hart en de Heilige Geest in het gemoed van Israel.

 

Dit is dan ook de betekenis van de doop, niet alleen een keerpunt in de richting van een nieuw leven in God, maar ook een instrument om de leiding van de Heilige Geest af te smeken en daarmee een gehoorzaam hart te verkrijgen. 1 Petrus 3: 21 zegt : en dat water is een voorafbeelding van het water van de doop, waardoor u nu wordt gered. De doop wast niet het vuil van uw lichaam, het is een vraag aan God om een zuiver geweten. Hierom kunt u vragen dankzij de opstanding van Jezus Christus. Degenen die gedoopt zijn, zowel jong als oud, krijgt de begeleiding van de Heilige Gees tom in te komen in het gezin van God. Ze worden gedoopt om bij te horen in het volk van God, door God zelf gekozen.

 

Door de doop, krijgt Josephine een nieuwe identiteit. Josephine wordt gezinslid van God. De doop is ook het identiteit om Gods koninkrijk binnen te gaan. Vroeger kreeg Isreal dat middels de besnijdenis. Alle mannelijke leden horen de besnijdenis te ontvangen. Jezus zelf was op zijn achtste dag besneden. (Lukas 2: 21). Dit teken is vervangen door de doop, toen Christus ook gedoopt is en ons uitzendt om anderen te dopen en zijn discipelen te worden (Mattheus 28: 19). Hoe kunnen wij dan weten dat wij het identiteit van Gods Koninkrijk bezitten? Door de doop !

 

In ons leven bezitten wij een aantal identiteiten. We worden gekend op basis van naam, werk, volkstam/ethniciteit, godsdienst, gezinsstatus of onze eetkeuze. Van sommige identiteiten, wordt er voor ons gekozen. Sommige identiteitskenmerken, die we onmogelijk wijzigen, bijvoorbeeld huidskleur (behalve Michael Jackson). Een van de belangrijkste is de naam. De naam Josephine betekent God vermeerdert, Shan betekent goed, aardig, Mei betekent mooi, en de familienaam Loa. De verwachting is dat Josephine op zal groeien al seen goed en mooi person gezegend door God. Daar is hoop achter je identiteit.

 

Net als de keuze van een naam, kiezen ouders ook voor een goede identiteit voor hun kind, zo lang zij er nog verantwoordelijk voor zijn. Ouders kiezen voor de christelijke identiteit voor hun kind. Als ouders volgelingen van Christus zijn en daarin iets goeds ervaren, verlangen zij ook hun kinderen tot Christus te brengen (Markus 10: 14  Laat de kinderen bij me komen, houd ze niet tegen, want het koninkrijk van God behoort toe aan wie is zoals zij. ) Dat is de redden, waarom wij onze kinderen begeleiden om het Koninkrijk Gods binnen te gaan. Terug naar Gods keuze, ook deze keuze binnen ons geloof is een keuze Gods. Ook Josephine is vandaag door God gekozen om tot Zijn volk te behoren, door toedoen van haar ouders.

 

Het stopt niet bij deze, want ook de ouders en de gemeente, moeten participeren in de opvoeding van het kind, opdat het waarlijk haar identiteit kan herkennen. De doop is een keuze Gods die ons een nieuwe identiteit meegeeft, dat betekent tegelijk ook kracht om te leven in het goede gemoed in God.

 

Dierbare gemeente in Christus,

Er komt een moment in ons leven, dat iemand de betekenis van zijn of haar identiteit begint te beseffen. Of u houdt er niet van, van de meegegeven nieuwe identiteit. Net als je naam die je kun veranderen. Een vriend van mij heette Alit, wat klein betekent, terwijl verder groeit. Op een dag besloten hij en zijn ouders zijn naam te wijzigen in Slamet (wat in het Javaans veilig betekent), omdat Alit zich niet meer in die naam kan herkennen.

 

Identiteit als volgeling van Christus brengt met zich genade en verantwoordelijkheid. Als gemeenschap van gedoopten, zijn wij geroepen om te leven binnen het gemoed van de vreze des Heren. Overeenkomstig de verwachting die ons gegeven is, toen de nieuwe identiteit ons gegeven is middels de heilige doop. Wij zijn Gods volk geworden en wij horen onze identiteit als Gods kinderen te verzorgen door volgens het Woord Gods te leven. Alleen daardoor kunnen wij tot voorbeeld dienen voor de nieuwelingen en de wereld. Identiteit van het volk Gods is een identiteit dat verandering en trots voortbrengt als volgelingen van Christus.

 

Vanmiddag hebben ook de beide ouders een nieuwe hoop aan Josephine gegeven middels hun zelfgekozen tekst Spreuken 16: 3, Vertrouw bij je werk op de HEER, en je plannen zullen slagen. We bidden dat deze verwachting bij Josephine zal plakken, dat zij altijd haar daden aan de Here zal overdragen. Dat wij ook beleerd en daaraan herinnerd worden, om onze handelingen altijd aan de Here over te dragen.

 

In deze voorpaselijke week, en het sacrament de heilige doop, willen wij de liefde Gods aan ons herdenken, dat Hij iedereen die maar wil geloven tot Zijn volk maakt. Dan is hij of zij die tot Zijn volk komt, door God Zelf gekozen. Moge de Heilige Geest op ons nederdalen om opnieuw de betekenis van de keuze Gods over ons, die geroepen zijn tot Zijn volk, te herinneren. Amen

 

 

Viewed 22539 times by 7004 viewers

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *